Ayumajakuning

Wujud Kemandirian Bidang Agraria, Desa Babadan Terapkan Program Zakat

kacenews.id-INDRAMAYU-Senyum bahagia tampak menghiasi wajah warga Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Jumat siang (29/9/2025). Balai desa yang biasanya lengang, hari itu berubah menjadi ruang penuh harapan. Tumpukan karung beras tertata rapi, amplop zakat sudah siap dibagikan. Para lansia dan anak-anak yatim piatu pun hadir dengan penuh antusias.
Tradisi berbagi itu bukan sekadar seremoni. Desa Babadan kini dikenal dengan program zakat pertanian, sebuah inisiatif yang lahir dari semangat gotong-royong masyarakat agraris.
Mengutip informasi yang dihimpun Diskominfo Indramayu, Kuwu Desa Babadan, Sugeng Sari Kuswanto, menegaskan program ini sudah lama iacita-citakan. “Babadan punya sekitar 150 hektare sawah dengan panen 900 ton per musim. Nilai ekonominya besar, tetapi belum semua bisa merasakan manfaatnya. Maka kami dorong agar sebagian hasil panen disalurkan sebagai zakat. Kita ingin masyarakat Babadan tidak hanya bergantung pada bantuan luar. Dari petani Babadan, untuk masyarakat Babadan,” tegas Sugeng.
Program Babadan Berzakat tersebut mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, yang hadir mewakili Bupati Lucky Hakim. Ia menyebut, semangat berbagi ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa.
“Program ini sangat baik. Dari kita, olehkita, untuk kita. Selain bermanfaat secara sosial, zakat juga punya nilai ibadah yang tinggi. Semoga desa-desa lain bisa mencontoh Babadan,” ujar Syaefudin.
Menurutnya, gerakan zakat pertanian yang digagas Babadan sejalan dengan visi Indramayu REANG, khususnya dalam mendorong kemandirian desa melalui gerakan Indramayu Berzakat. Jika dikelola secara transparan, zakat dapat menjadi penopang ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Acara hari itu ditutup dengan momen haru ketika Wakil Bupati menyerahkan zakat langsung kepada anak-anak yatim. Lansia pun menerima beras dengan wajah penuh rasa syukur. Camat Sindang dan jajaran perangkat desa turut mendampingi prosesi penyaluran tersebut.
Di Babadan, zakat bukan sekadar kewajiban agama, melainkan wujud nyata solidaritas. Dari hasil sawah yang menghijau, lahir kebersamaan untuk membangun desa yang mandiri, makmur, dan berkeadilan.(Ton)

Related Articles

Back to top button