Ayumajakuning

Makan Siang MBG, Ratusan Siswa SMAN 1 Luragung Diduga Keracuan

kacenews.id-KUNiNGAN-Dunia pendidikan di Kabupaten Kuningan kembali digegerkan. Setelah sebelumnya 70 porsi makanan bergizi gratis (MBG) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sindangbarang Kecamatan Jalaksana diduga basi (khususnya daging ayam yang mengeluarkan bau), kasus MBG kembali muncul.
Kali ini, korbannya adalah ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Luragung yang beralamat di Desa Cirahayu Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan. Mereka mengalami sakit mencret-mencret atau diare, diduga sesudah menyantap makanan siang MBG Hari Kamis, 2 Oktober 2025. Menu makanan yang dilahap oleh sekitar 1.200 siswa kelas X, XI dan XII itu sendiri terdiri dari nasi putih, tahu goreng, ayam kecap, acar wortel labu siyem dan buah anggur. Masakan yang tujuannya untuk meningkatkan gizi para generasi penerus bangsa tersebut didistribusikan dari Dapur MBG di Desa Luragungtonggoh Kecamatan Luragung.
Kamis Malam, para siswa SMAN 1 Luragung tersebut mengalami diare tetapi sebagian memilih untuk sekolah keesokan harinya, Jumat, 3 Oktober 2025. Namun ada sekitar 60 siswa yang tidak kuat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagaimanabiasanya dengan gejala masih sama, diare. Untuk itu, sebanyak 55 siswa dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Luragung. Namun siswanya 5 orang dibawa ke Rumah Sakit Kuningan Medical Center (KMC) karena kebetulan ada salah satu anggota komite sekolah yang bekerja di tempat pelayanan kesehatan bersangkutan. “Setahu saya. Setelah mengkonsumsi ayam yang berlendir dan tempe yang kurang fresh, anak-anak diduga keracunan. Mereka pada muntah, diare dan pusing,” ujar salah satu siswa SMAN 1 Luragung yang enggan disebutkan identitasnya.
Kepala SMAN 1 Luragung, H. Suleha ketika dikonfirmasi, menjelaskan hingga saat ini masih belum bisa dipastikan, apakah para siswa yang dilarikan ke Puskesmas Luragung dan RS KMC akibat makanan MBG yang dikonsumsi pada Hari Kamis. Namun Kapolres Kuningan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). M. Ali Akbar, Kasat Reskrim, IPTU. Abdul Azis serta dari pihak Dapur MBG telah ke sekolah. Sedangkan pihak Puskesmas Luragung telah mengambil sampel feses atau tinja sejumlah siswa yang dirawat. Hal itu untuk memastikan, penyebab dari sakit diare massal. Karena selain 60 siswa yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit, ada sekitar 80 siswa lainnya tidak sekolah. Maka dari itu, ia telah menginstruksikan para wali kelas untuk berkoordinasi dengan para orangtua siswa. Apakah sakitnya dengan gejala yang sama berupa diare atau bukan. Namun dari puluhan siswa yang tidak sekolah tersebut pun, ada pula izin dan alpa atau tanpa keterangan. “Kalau yang di Puskemas Luragung, sebagian ada yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing tapi sebagiannya lagi masih dirawat. Kalau yang dirawat di RS KMC karena tadinya penuh. Semoga saja, para siswa tidak mengalami sakit yang parah dan bisa kembali cepat sembuh,” tuturnya, Jumat (3/2025).(Ya)

Related Articles

Back to top button