Ayumajakuning

Abrasi Sungai Çimanuk, 60 Rumah Warga Ampel Terancam Ambruk

kacenews.id-MAJALENGKA-Sebanyak 60 rumah warga di Blok 9, Desa Ampel Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka ambruk dan sebagian terancam abrasi Sungai Cimanuk, kondisi tersebut sudah terjadi puluhan tahun. Atas persoalan tersebut warga memohon pemerintah untuk segera menangani tebing sungai agar tidak terus menerus mengancam pemukiman.

Mastori warga yang rumahnya tinggal tersisa sebagian mengungkapkan abrasi sudah terjadi sejak tahun 1990-an, namun ketika itu abrasi sungat tidak terlalu parah hanya merusak beberapa rumah warga. Ketika itu, untuk menghindari abrasi sungai semakin parah warga berusaha menanami tebung dengan pohon keras dan menutup longsoran dengan menggunakan terpal, namun katanya upaya tersebut tidak epektif karena abrasi terus terjadi.

Akibatnya beberapa rumah warga bagian belakangnya hanyit terbawa arus air. Meski begitu sebagian warga tetap menempati rumahnya walaupun tinggal tersisa sepotong karena tidak ada tempat lain yang bisa dibangun atau tidak ada tenpat mengungsi.

Sedangkan Dayimah, rumahnya sudah hilang sepuluh tahun yang lalu akibat abrasi sungai dan kini dia bersama keluarganya tinggal di rumah famili dekatnya sambil berharap ada bantuan untuk membangun rumah dengan alasan dia sendiri tak sanggup membangun rumah baru disamping tidak memiliki lahan.

Kepala Desa Ampel R Deri Oendi menyebutkan, ada sebanyak 60 rumah yang terdampak abrasi sungai cimanuk.

“Dari 60 rumah yang terdampak tersebut berada di blok sembilan Desa Ampel. Ada sebagian rumah yang sudah tidak bisa ditempati sehingga ikut sama keluarganya, tetapi ada yang bertahan dengan kondisi tumah hanya sepotong, itu karena tidak ada keluarga terdekat. Warga berharap dengan gerak cepat Bupati segera merespon permaslahan yang sudah puluhan tahun tidak ada tindak lanjutnya,” ungkap R Deri Opendi.

Bupati Majalengkam Eman Suherman bersama wakil ketua dan anggota DPRD Majalengka, Kepala Dinas PUTR, Kepala BPBD, Kadinsos, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Camat Ligung perwakilan BWWS mendatangi warga Desa Ampel, Rabu (01/10/2025).

Menurut salah satu warga Mastori, mengungkapkan abrasi sudah terjadi sejak tahun 1990-an. Di awal – awal kejadian warga berinisiatif menanam pohon dan memasang terpal untuk menahan longsoran, tetapi hasilnya tidak efektif.

Dayimah, ibu rumah tangga yang rumahnya sudah hilang sepuluh tahun yang lalu akibat diterjang abrasi Sungai Cimanuk, kini dia bersama keluarganya mengungsi dan menumpang hidup di rumah saudaranya.

“Inginnya punyar rumah lagi, tapi apalah daya,” ungkapnya

Menangapi keluhan warga Bupati Majalengka Eman Suherman, Rabu (1/10/2025) menyebutkan, pihaknya telah berkirim surat keada BBWS memohon agar abrasi sungai segera ditangani agar tidak semakin banyak warga yang leholangan rumahnya.

“Untuk penanganan warga ada dua hal, pertama BBWS segera menangani dan ternyata BBWS siap bertanggungajwab menangani bibir sungai yang katanya tahun 2026 bisa ditangani karena saat ini sudah mulai menangani di wilayah Indramayu.” ungkap Eman.

Sedangkan bagi yang rumahnya terancam atau sebagian hilang maka Upaya yang dilakukan adalah membangtu pembangunan rumahnya

“Masyarakat yang ingin tetap bertahan di rumahnya maka kita akan fasilitasi dengan bantuan rehab rumah. Tetapi bila ada masyarakat yang mau direlokasi maka kita akan mencari lahan kosong terdekat di wilayah Ligung.” ungkap Eman.

Sementara itu Kepala Satuan Kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung Hendra Kurniawan, menyebutkan pohaknya akan berupaya menangani persoalanyang dihadapi warga, kondisi yang dialami warga telah disampaikan pada pimpinannya.

“Midah – mudahan kedepan ini segera ditangani melanjutkan penanganan dari wilayah Indramayu, karena sekarang yang sedang ditangania dalah wilayah Indramayu,” ungkapnya.(Ta).

Related Articles

Back to top button