Ayumajakuning

Heboh, Pj Sekda Kuningan Dicatut untuk Pembangunan Masjid

kacenews.id-KUNINGAN-Di era kepemimpinan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama dan Wakil Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda, beberapa tahun lalu, seringkali terjadi aksi penipuan. Modusnya, pelaku mencatut nama para pejabat teras bersangkutan untuk memberikan bantuan dengan nomimal cukup lumayan.

Tidak hanya dua nama politisi ternama saja, nama Dian Rachmat Yanuar (sekarang Bupati Kuningan hasil pemilihan kepala daerah tanggal 27 November 2024) ketika masih menjabat menjadi sekretaris daerah (Sekda) juga mengalami nasib yang sama.

Namun kasus-kasus tersebut hingga kini tidak terungkap. Aksi-aksi penipuan tersebut yang sudah lama tidak muncul, kini dengan modus yang sama kembali menggegerkan.

Korbannya kali ini adalah Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah.

Modusnya, atas nama Wahyu Hidayah memberikan transfer ke sejumlah panitia masjid yang tengah membutuhkan dana untuk menyelesaikan proses pembangunannya.

Bukti transfernya sendiri atas nama beberapa bank bonafid dengan nominal uang Rp27 juta termasuk biaya transaksi Rp2.500.

Di antaranya, bukti transfer atas nama Wahyu Hidayah dengan Nomor Transaksi: FT257HZAQWV tertanggal 23 September 2025 pukul 15:30:59 yang diduga menggunakan label Bank Syariah Indonesia (BSI). Tujuannya ke Nomor Rekening/Proxy: 427301014727532 ke penerima Nomor Rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) atas nama Yayasan Nurul Ulum K dengan keterangan, infaq.
Berikutnya adalah bantuan atas nama Wahyu Hidayah untuk infaq dengan Nomor Referensi: 20250928BMRIIDJA, dari transfer Bank Mandiri ke Bank BJB atas nama Panitia Pembangunan Masjid Jami Baitul Muminin. Nominal bantuannya pun sama sebesar Rp27 juta plus biaya transaksi Rp2.500.

“Ini modus penipuan dengan mencatut nama saya. Pelaku berpura-pura transfer bantuan Rp27 juta. Namun nantinya minta dikembalikan lagi Rp7 juta ke nomor rekening bank seseorang,” ujar Pj Sekda Kuningan, Wahyu Hidayah ketika dikonfirmasi via whatsapps (WA), Senin (29/9/2025).

Modus penipuan seperti itu, kata kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan), merupakan modus lama karena pernah dialami pula oleh mantan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama (Almarhum) dan H. Dian Rachmat Yanuar (saat menjadi Sekda).

Untuk itu, masyarakat umum diminta untuk hati-hati, jangan sampai menjadi korbannya.

Apabila ada yang menghubungi atas nama Pj Sekda Kuningan atau pun perwakilan tidak tidak perlu ditanggapi, lebih konfirmasi terlebih dahulu untuk memastikan kebenarannya.

Karana ia sendiri tidak pernah memberikan bantuan demikian. Masyarakat jangan ragu untuk melaporkannya ke aparat kepolisian.
“Pemda Kuningan tidak pernah melakukan komunikasi bantuan sosial melalui cara-cara seperti itu. Semua program bantuan dilakukan secara resmi, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Jadi sekali lagi, masyarakat jangan sampai tertipu,” ucapnya.(Ya)

Back to top button