Finansial

APPSI Kota Cirebon Tunggu Tindak Lanjut Wacana Pembuatan Perda Pembatasan Jarak Pedagang dengan Minimarket

 

 

 

kacenews.id-CIREBON-Assosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menginginkan adanya peremajaan sarana dan prasarana pasar tradisional di Kota Cirebon.

Ketua APPSI Kota Cirebon, Romy Arief mengungkapkan,  beberapa pasar di Kota Cirebon hingga saat ini kondisinya masih dianggap kurang nyaman bagi pengunjung.

“Sebetulnya rata-rata membutuhkan (peremajaan) semua. Contohnya Pasar Harjamukti, Balong, Pronggol dan Kanoman juga sudah waktunya,”katanya.

Ia pun mengapresiasi kegiatan kunjungan Komisi II DPRD dan rombongan ke tiga pasar dan minimarket depan Pedagang Pasar Harjamukti (PPH) beberapa hari lalu.

“Kita tinggal menunggu tindaklanjut dari Komisi II DPRD dan eksekutif, jangan sampai nanti ke depan hal-hal yang bersifat urgent atau mendesak untuk membawa Cirebon lebih baik untuk urusan pedagang pasar, jangan sampai nanti tidak diimplementasikan. Kemarin kan ada pembicaraan pembuatan Perda soal pembatasan jarak antara pedagang dengan minimarket,” tuturnya.

Menurutnya, untuk revitalisasi pasar merupakan tugas Perumda Pasar, eksekutif, dengan investor pasar yang bersangkutan. Karena pihaknya hanya merupakan penerima manfaat atau pengguna.

“Jangan sampai kami yang pengguna atau pembeli kios atau lapak pasar dan para pembeli yang mau berbelanja menjadi tidak nyaman. Otomatis harus ada peremajaan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah memenuhi janjinya untuk meninjau sejumlah pasar di Kota Cirebon.

Pria yang akrab disapa Andru memonitoring dan inspeksi lapangan bersama Perumda Pasar Berintan dan petugas Satpol PP didampingi pengurus DPD APPSI Kota Cirebon ke Pasar Harjamukti, Gunungsari, dan Kramat, Selasa (23/9/2025).

Menurut Andru, pihaknya menampung beberapa aspirasi dari para pedagang, untuk menjadi catatan-catatan pembenahan pasar tradisional ke depan.

“Tadi ke pedagang Pasar Harjamukti, kita melihat sarana pasar yang tidak layak. Atap banyak yang ambruk dan ini perlu penanganan serius. Ada keluhan juga terkait tarif parkir pengunjung yang cukup mahal, Rp 3 ribu dan perlu pembenahan ke depan. Belum lagi keberadaan toko modern indomaret di depan pasar,” katanya.(Jak) 

 

Related Articles

Back to top button