SDN 1 Sindangbarang Geger, MBG Tak Basi tapi Daging Ayamnya Bau
kacenews.id-KUNINGAN-Penyaluran Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto.
Sasaran utamanya adalah para siswa dari mulai tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sederajat.
Namun beberapa kejadian di sejumlah daerah di Indoensia termasuk Provinsi Jawa Barat bikin heboh. Hal itu disebabkan banyaknya siswa yang diduga keracunan setelah menyantap hidangan MBG di sekolahnya sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Makanan yang harus mengandung berbagai kandungan gizi tersebut dimasaknya oleh dapur MBG sesuai daerahnya masing-masing. Artinya seharusnya yang paling bertanggung jawab adalah pemilik dapur masakannya.
Sementara itu, beberapa dapur MBG mengirim makanan bagi para kader penerus bangsa di wilayah Kecamatan Jalaksana, banyak yang tidak sesuai dengan waktunya. Sebagian, mengirim pagi sekitar pukul 08.00 WIB atau pukul 10.00 WIB sehingga waktunya masih jauh untuk pelaksanaan makan siang.
Di SDN 1 Sindangbarang Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan juga dibuat geger. Informasi dari mulut ke mulut tentang penyediaan makanan yang siap santap karena diduga makanan tersebut malah basi sehingga jika dipaksakan dikonsumsi, berpotensi menjadi penyakit, bukan malah bertambah sehat.
Akan tetapi untungnya, guru-guru sekolah setempat berinisiatif mencicipi terlebih dahulu hidangan sebelum dikonsumsi para siswanya.
Dari 138 porsi makanan, disinyalir sekitar setengahnya tidak layak untuk dimakan. Pihak sekolah pun akhirnya melarang siswanya memakannya.
“Jadi, sebenarnya bukan basi tapi daging ayamnya agak bau. Namun demi menjaga hal-hal yang tidak diharapkan, hampir setengah dari porsi makanan yang dikirim dapur MBG di daerah Desa Sadamantra Kecamatan Jalaksana, dilarang untuk dimakan,” ujar Kepala SDN 1 Sindangbarang, Aris Nurhadi ketika dihubungi via whatsapps (WA), Rabu (24/9/2025).
Kondisi demikian sudah dilaporkan oleh stafnya ke pihak MBG yang mengirim makanan tersebut.
Pihaknya menduga pengepakan makanan yang akan dikirim ke tiap sekolah terlalu malam. Sedangkan laporan itu dikirim melalui group MBG. Respon dari pihak pengirim menyatakan bahwa akan dilakukan evaluasi.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Jalaksana, Dedi Rahmadi ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui sekolah mana saja yang dikirim makanan MBG karena biasanya sekolah hanya menerima manfaatnya.
Namun sepengetahuannya, makanan MBG bagi SD-SD di Kecamatan Jalaksana disuplai dari tiga dapur MBG. Yakni, Dapur MBG Ciremai Desa Sukamukti, Dapur MBG Bayem Desa Maniskidul serta Dapur MBG di Desa Sadamantra.
“Kalau saya ditugaskan sebagai kepala SDN Nanggerang. Makanan MBG-nya disuplai atau didistribusikan dari MBG Ciremai Desa Sukamukti. Sedangkan sekolah-sekolah lainnya sih tidak tahu,” ucapnya.(Ya)





