Dikenal Penghasil Jambu Merah, Pemdes Pajambon Kuningan Investasi untuk Kambing Unggulan Rp 128 Juta
kacenews.id-KUNINGAN-Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan dikenal sebagai daerah penghasil jambu merah yang sangat diburu oleh para pembeli untuk kembali dijual lagi karena kualitas buahnya sangat luar biasa.
Jambu merah sendiri memiliki beberapa mampaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Selain itu, desa yang berada di bawah kaki Gunung Ciremai berbatasan dengan Desa Sukamukti Kecamatan Jalaksana tersebut pun, cukup terkenal dengan keberadaan Lembah Cilengkrang yang sering dikunjungi para wisata lokal maupun luar daerah karena memiliki pemandangan alam yang sangat indah.
Di area desanya sendiri, ditata pula destinasi baru yang menggabungkan edukasi pertanian dengan pariwisata yang dikenal dengan sebutan Agro Wisata Pakuwon.
Kawasan wisata yang ada di Dusun II tersebut memiliki luas sekitar 1.400 meter tapi menawarkan pengalaman yang unik dan mendidik bagi para pengunjungnya. Fasilitas pendukung yang disuguhkan berbagai macam.
Di antaranya, terapi ikan yang cocok untuk pengobatan, petik sayur dan buah jambu merah yang bisa memberikan pengalaman tak terlupakan.
Serta wisata air papalidan pada sungai kecil atau hawangan sehingga memberikan kesan asyik dan menarik.
Desa Pajambon dipimpin oleh kepala desa dari kalangan gender bernama Nani Ariningsih. Namun kemampuan dan inovasinya tidak kalah dengan kaum adam.
Dirinya terus melakukan terobosan-terobosan yang bermanfaat bagi desa dan kesejahteraan masyarakatnya sehingga tidak tanggung-tanggung mengalokasikan investasi cerdas untuk ternak kambing.
Investasi yang bersumber dari dana desa (DD) tersebut bukan sekadar upaya iseng, melainkan sebuah program ketahanan pangan ambisius yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Amanah Mandiri Jaya.
Program yang bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan tersebut menarik perhatian banyak pihak karena menggunakan pendekatan modern dan terukur.
Kepala Desa Pajambon, Nani Ariningsih menerangkan, anggaran Rp 128 juta dialokasikan untuk beberapa pos penting yang dirancang guna memastikan kesuksesan program.
Namun yang pertama dan paling utama adalah pengadaan 25 ekor kambing dengan genetik unggul. Yakni, jenis kambing varietas F1 Dorper, Texel, dan Sulfox.
Ketiga jenis kambing tersebut memiliki keunggulan dalam pertumbuhan cepat, bobot ideal dan kualitas daging yang premium.
Di samping itu, anggaran juga digunakan untuk membangun kandang yang memenuhi standar modern.
Kandangnya dirancang tidak hanya menampung kambing namun pula guna menjamin kesehatan dan kenyamanannya. Serta dilengkapi sistem ventilasi yang baik dan tata letak yang higienis. Hal itu dimaksudkan agar dapat meminimalkan risiko penyakit dan memaksimalkan produktivitas ternak.
“Anggaran pun digunakan untuk biaya operasional awal. Seperti pembelian pakan berkualitas untuk empat bulan ke depan serta pengadaan peralatan pendukung yang lengkap dari mulai alat kebersihan kandang, timbangan hingga perlengkapan kesehatan hewan,” tuturnya.
Program peternakan kambing, kata Nani, merupakan bagian dari visi besar untuk mengangkat perekonomian desa.
Program ketahanan pangan tersebut tidak hanya bertujuan menyediakan sumber protein hewani melainkan pula menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua BUMDes Amanah Mandiri Jaya Desa Pajambon, Diki memastikan pengelolaan peternakan dilakukan secara profesional.
Baik mulai dari perawatan harian, penyediaan pakan yang terukur maupun pemantauan kesehatan hewan secara berkala sehingga ke depannya diharapkan dapat berkembang pesat, membuka lapangan kerja baru sekaligus berdampak positif terhadap perekonomian warga.(Ya)





