Jari Tangan Nyaris Putus, Siswa SMK di Majalengka Dikeroyok Gerombolan OTK Berseragam Sekolah

kacenews.id-MAJALENGKA-Seorang siswa SMK PGRI Jatiwangi Galuh Jaka Pasda (18) dikeroyok orang tidak dikenal berpakaian seragam Pramuka dan sekolah putih abu di ruas jalan Cirebon – Bandung, tepatnya di Blok Jumat, RT 006/009, Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, ketika pulang sekolah.
Akibat pengeroyokan tersebut Galuh mengalami luka serius akibat senjata tajam di bagian punggung, jari tangan dan sejumlah bagian tubuh lainnya hingga dia terkulai lemas di jalan. Korban langsung dibawa warga ke Rumah Sakit, dan kini korban harus menjalani perawatan secara intensif di RS Mitra Plumbon, Sumberjaya.
Dari kasus tersebut, polisi mengamankan 15 siswa dari berbagai sekolah asal Kabupaten Majalengka dan Cirebon serta mengamankan tiga buah clurit, masing – masing berukuran 110 cm, 75 cm dan 95 cm serta 1 buah golok berukuran panjang 70 cm.
Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Willy Andrian melalui Kasat Reskrim Polres Majalengka, Ajun Komisaris Udiyanto, mengatakan begitu mendapat laporan pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan 15 pelajar yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban yang dilakukan secara tiba–tiba.
Terhadap para pelajar tersebut dilakukan pendataan identitas masing–masing baik tempat sekolah, alamat rumah serta orang tua mereka.
“Para pelajar sudah dikembalikan ke keluarga setelah dilakukan pendataan. Kami melibatkan guru serta orang tua agar mendapat pembinaan langsung dan tidak mengulangi perbuatannya,” jelas Udiyanto, Sabtu (20/9/2025).
Polisi menilai langkah persuasif ini penting dilakukan, atas pertimbangan para pelaku masih di bawah umur. Namun demikian, penyelidikan tetap berlanjut untuk mengungkap siapa pelaku utama pengeroyokan yang menyebabkan korban mengalami luka berat.
“Dalam penyelidikan, kami mengamankan sejumlah barang bukti berupa tiga bilah celurit dengan ukuran 75–110 cm, satu bilah golok, serta pakaian korban yang berlumuran darah. Semua barang bukti kini diamankan untuk mendukung proses hukum,” ungkap Udiyanto.
Polres Majalengka juga memastikan akan menggelar perkara dan memeriksa saksi-saksi tambahan untuk memperkuat penyidikan.
Kasus pengeroyokan pelajar ini menjadi pengingat serius akan perlunya pengawasan orang tua dan sekolah terhadap anak didik. Polisi meminta semua pihak meningkatkan perhatian agar remaja tidak mudah terjerumus dalam aksi tawuran atau kekerasan jalanan.
“Peran orang tua dan guru sangat penting. Kami harap semua pihak ikut mengawasi dan memberikan edukasi agar pelajar fokus pada pendidikan, bukan terlibat tindak pidana,” kata Udiyanto.
Meski para pelajar sudah dikembalikan ke keluarga, Polres Majalengka menegaskan kasus pengeroyokan ini tetap diproses sesuai hukum. Penyelidikan diarahkan untuk menemukan pelaku utama dan memastikan korban mendapat keadilan.
Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat tentang maraknya kekerasan remaja di Majalengka. Polres Majalengka menegaskan komitmen untuk menindak tegas setiap tindak pidana, sekaligus melakukan langkah pembinaan demi mencegah kejadian serupa terulang.(Ta)