Finansial

Di Tengah Isu Penolakan, MBG Cingambul Siap Diresmikan

kacenews.id-MAJALENGKA-Aroma masakan dari dapur yang belum rampung itu mulai terasa di sekitar Desa Nagara Kembang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. Di sinilah Dapur Makan Bergizi (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen tengah dibangun.

Dapur itu digadang-gadang menjadi salah satu titik penting dalam program nasional gizi gratis untuk siswa yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Namun, langkah baik ini sempat diwarnai riak riak penolakan dari segelintir warga.

Pihak yayasan menilai penolakan tersebut lebih dipicu persoalan pribadi dan persaingan bisnis, bukan substansi dari program MBG itu sendiri. Bahkan, muncul isu liar yang menyebut yayasan berdiri tanpa legalitas.

“Kabar itu tidak benar, menyesatkan, dan berpotensi merusak nama baik yayasan,” kata Ketua Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen MZA, Ustad Irsyad Abul Malik Aziz, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Majalengka.

Di hadapan para jurnalis, Ustad Irsyad menegaskan bahwa seluruh proses perizinan telah ditempuh sesuai ketentuan hukum. Meski begitu, pihaknya tetap mengedepankan langkah mediasi dengan warga yang menolak tersebut.

“Jika ada keberatan, mari kita bicarakan baik-baik. Tapi kalau tetap menolak tanpa dasar hukum, jelas kami siap menempuh jalur hukum. Pembangunan ini akan terus berjalan karena manfaatnya untuk masyarakat,” ucapnya.

Menurut Ustad Irsyad, dapur MBG bukan sekadar program sosial, melainkan bagian dari agenda besar pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi siswa. Keberadaannya, kata dia, juga membuka lapangan pekerjaan baru.

“Tenaga kerja yang terlibat hampir seluruhnya, 90 persen, warga setempat. Jadi manfaatnya kembali kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.

Pimpinan Pesantren Al-Irsyadiyyah KH Zenzen, Ustad Romeo Fauzy Oemar Rangkuti, menambahkan, dapur MBG diharapkan memberi nilai tambah lebih luas. Bahkan memberikan manfaat lebih luas.

“Tak hanya soal gizi dan kesehatan, tetapi juga sisi ekonomi dan spiritual. Kehadirannya kami harap bisa menggerakkan roda kehidupan masyarakat desa,” katanya.

Menjawab kabar miring yang menyebut yayasan ilegal, pihak yayasan memperlihatkan dokumen resmi. Berdasarkan akta pendirian Nomor 142 tanggal 15 September 2014 di hadapan Notaris Heri Hendriyana, SH., MH.,

Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI melalui SK Nomor AHU-06156.50.10.2014 tertanggal 17 September 2014.

“Semua perizinan sudah jelas dan sah. Jadi tudingan itu murni hoaks dan isi itu menyesatkan,” tegas Ustad Irsyad.

Danramil 1705/Cikijing Kodim 0617 Majalengka, Kapten Inf Nana, turut hadir memberikan klarifikasi. Menurutnya, penolakan yang muncul lebih banyak dipicu konflik internal yang masih ada kaitannya dengan keluarga besar yayasan.

“Kami sudah memfasilitasi mediasi. Situasi tetap kondusif, meski memang belum ada titik temu,” katanya.

Jika tak ada aral, dapur MBG di Cingambul akan diresmikan pada 29 September 2025. Dapur itu diharapkan menjadi titik balik bahwa program gizi gratis bukan hanya jargon, melainkan kerja nyata untuk masyarakat desa.

“SPPG ini hadir sebagai implementasi nyata program Presiden. Semoga dukungan masyarakat terus mengalir, karena yang kami perjuangkan itu kemaslahatan bersama,”pungkasnya Ustad Romeo.(Jep)

Related Articles

Back to top button