Seluruh Fasilitas Sekolah Rakyat SMPN 6 Kuningan Ditargetkan Rampung 25 September 2025
kacenews.id-KUNINGAN-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Kuningan yang berlokasi di di sebelah timur kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah perkotaan. Sekolah ini sudah berdiri sejak lama.
Namun meski telah dilakukan berbagai langkah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan bantuan sekolah-sekolah penyangga lainnya, peminat belajar di sekolah yang dulunya Sekolah Teknik (ST) 1 tersebut tetap saja minim peminat.
Bahkan yang sudah diarahkan daftar pada momen penerimaan siswa baru (PSB) ke sekolah bersangkutan pun banyak yang ditarik lagi.
Akhirnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuningan mengambil langkah untuk menjadi kampus SMPN 6 Kuningan menjadi Rintisan Sekolah Rakyat.
Hal itu setelah ada kepastian respon positif dari pemerintah pusat. Nantinya, sekolah bersangkutan dapat menampung siswa-siswa kurang mampu dari berbagai desa dan kelurahan.
Sedangkan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana Strategis Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bisma Staniarto terjun langsung meninjau ke lokasi.
Hal itu guna memastikan kesiapan fasilitas-fasilitas pendukung agar sekolah bersangkutan dapat segera beroperasi sebagai Rintisan Sekolah Rakyat.
“Semoga tanggal 29 September 2025, Rintisan Sekolah Rakyat sudah bisa difungsikan sebagaimanamestinya. Para siswa bisa menempati asrama yang telah disediakan sekaligus mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti sekolah pada umumnya,” ujar Bisma Staniarto, baru-baru ini.
Menurutnya, akselerasi penyempurnaan infrastruktur sekolah khususnya asrama agar segera dapat dimanfaatkan sebagaimanamestinya sangatlah penting.
Karena hal tersebut merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menjamin hak pendidikan anak-anak dengan fasilitas yang layak.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto dalam memastikan pemerataan akses pendidikan di daerah. Sekaligus penguatan sumber daya manusia (SDM)-nya.
Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar menargetkan seluruh fasilitas kebutuhan Rintisan Sekolah Rakyat dapat diselesaikan maksimal tanggal 25 September 2025 karena pihaknya tengah terus mengoordinasikannya. Hal itu dimaksudkan agar tanggal 26-27 September 2025, semua murid dari keluarga tidak mampu dapat menjalani dulu tes kesehatan.
Dipilihnya kampus SMPN 6 Kuningan sebagai Rintisan Sekolah Rakyat hanya sementara saja untuk kurun waktu 2-3 tahun. Setelah itu, dengan mengandalkan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN), akan dibangunkan sekolah permanen di atas lahan 6,9 hektare di Desa Cikandang Kecamatan Luragung.
“Ke depannya, kampus SMPN 6 Kuningan akan dialihfungsikan menjadi sekolah unggulan dengan diperkuat oleh guru-guru berkompetensi tinggi, sistem pembelajaran yang kuat serta manajemen modern sehingga dapat menjadi contoh nyata pendidikan berkualitas,” tuturnya.
Penjabat Sekretarias Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah menambahkan, percepatan infrastruktur harus sejalan dengan penguatan tata kelola pendidikan.
Untuk itu, pihaknya memastikan seluruh proses sesuai standar baik sarana, manajemen maupun kesiapan tenaga pendidik.
Rintisan Sekolah Rakyat tidak hanya berdiri secara fisik, tetapi juga siap melahirkan sistem pendidikan yang inklusif, terarah dan berdaya guna.
“Kami berharap, anak-anak dari keluarga tidak mampu benar-benar merasakan hak pendidikan tanpa kendala biaya,” katanya.(Ya)





