Insiden Tour de Linggarjati, 20 Pembalap Alami Kecelakaan Enam Dilarikan ke RSUD 45

kacenews.id-KUNINGAN-Gelaran balap sepeda Tour de Linggarjati (TdL) ke-8 di Kabupaten Kuningan, Sabtu (13/9/2025), diwarnai insiden kecelakaan yang menimpa 20 pembalap.
Sebagian besar hanya mengalami luka ringan dan langsung mendapat penanganan medis, namun enam di antaranya mengalami luka sedang sehingga harus dirujuk ke RSUD 45 Kuningan.
Para pembalap yang mengalami luka ringan ditangani tim medis di tenda utama yang berlokasi di halaman Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan.
Setelah mendapat perawatan, mereka bisa kembali beraktivitas. Panitia menyiagakan tim medis di berbagai titik, termasuk rumah sakit dan puskesmas di jalur yang dilalui peserta.
“Tim medis yang standby di area finish terdiri dari petugas RSUD Linggarjati Bandorasa dan RS Sentra Medika Gempol Cirebon. Sedangkan di Jembatan Merah Citamba kami menempatkan tenaga dari Puskesmas Mekarwangi. Untuk peserta dengan luka sedang masih menunggu hasil scan karena ada dugaan cedera kepala,” jelas Ketua Tim Medis TdL, H. Agah Nugraha.
Menurut Agah, beberapa rumah sakit disiagakan penuh, antara lain RSUD 45 Kuningan, RS Linggarjati, dan RS Sekarkamulyan. Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan cedera yang dialami pembalap tidak membahayakan nyawa.
Panitia memastikan kecelakaan bukan disebabkan kerusakan jalan. Jono, Sekretaris Panitia TdL ke-8, menyebut penyebab utamanya adalah faktor teknis di lapangan.
“Di bundaran Linggarjati ada sedikit pasir, sehingga salah satu pembalap tergelincir. Selain itu, di ruas jalan Desa Ragawacara yang sempit, para pembalap sempat saling berdesakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembalap justru lebih berhati-hati ketika melewati jalan yang rusak atau bergelombang.
“Kalau jalannya mulus dan lebar, mereka biasanya melaju lebih kencang,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kuningan, Putu, memastikan jalur yang dilalui peserta sudah diperiksa dan layak digunakan.
“Dua hari sebelum TdL, petugas Bina Marga dikerahkan untuk memastikan tidak ada jalan rusak. Semua jalur dinyatakan aman. Bahkan kami sempat mengusulkan rute alternatif yang lebih representatif, seperti Jalan Eyang Hasan Maulani (lingkar timur) dan jalur Ancaran–Ciawigenang,” jelasnya.
Meski sempat terjadi insiden, para pembalap mengaku puas dengan kondisi jalur balapan di Kuningan. Selain jalan yang umumnya baik, peserta juga menikmati udara sejuk serta panorama alam yang indah.
“Medannya bervariasi, ada tanjakan, turunan, dan jalur datar yang membuat balapan lebih menantang. Hanya saja, beberapa ruas jalan sempit dan belokan tajam perlu diwaspadai,” ungkap salah seorang peserta.(Sul