Finansial

Pertama di Indonesia, Pertamina EP Siapkan 114 Ha LP2B di Kabupaten Indramayu

kacenews.id-INDRAMAYU-Patuh terhadap isi UU No. 41 Tahun 2009, PT Pertamina EP bekerjasama dengan SKK MIGAS dan Pemerintah Kabupaten Indramayu siapkan lahan pengganti sebagai bagian dari alih fungsi lahan sesuai yang termaktub dalam peraturan undang-undang. Adapun implementasinya, PT Pertamina EP siapkan lahan pengganti sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu,

Sebagai bagian dari komitmen Pertamina EP dan kepatuhannya terhadap peraturan perundangan-undangan, Pertamina EP telah serahterimakan LP2B seluas 114,85 Hektar yang ada di Desa Jatisura berikut dengan segala sarana dan prasarana penunjangnya. Acara seremonial penyerahan LP2B berikut sarana dan prasarana penunjangnya dilakukan di Kawasan Situbolang Desa Jatisura, Kamis (11/9/2025).

Sebelumnya, PT Pertamina EP telah menggunakan lahan pertanian produktif di 8 titik lokasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Indramayu untuk kegiatan eksplorasinya. Wilayah tersebut diantaranya adalah di Kecamatan Sliyeg, Kecamatan Juntinyuat, Kecamatan Balongan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kecamatan Sukagumiwang, Kecamatan Terisi, Kecamatan Losarang dan Kecamatan Kertasmaya.

Total dari 8 titik lahan pertanian produktif yang telah digunakan sebagai lokasi kegiatan eksplorasi PT. Pertamina EP itu berjumlah sebanyak 28 Hektar. Sesuai ketentuan, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Pertamina harus mengganti tiga kali lipat dari jumlah lahan pertanian yang telah digunakan kegiatan eksplorasinya.

“Dari 8 lokasi pengeboran Pertamina dihitung ada sekitar 28 Hektar. Sesuai ketentuan undang-undang mengganti minimal tiga kali lipat, jadi sekitar 86 sekian hektar. Dan lahan pengganti tersebut ada di Desa Jatisura ini,” kata Sugeng Heriyanto Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, menurut Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta saat sambutan pada acara seremonial penyerahan LP2B di Desa Jatisura menyampaikan bahwa Persetujuan Alih Fungsi LP2B untuk operasi hulu migas adalah yang pertama di Indonesia. “Peresmian hari ini merupakan tonggak sejarah dan awal mula sinergi sektor hulu migas dan pangan,” ujar Eka.
Kemudian Eka pun dalam sambutannya menegaskan bahwa SKK Migas berkomitmen untuk mengelola sektor hulu migas dengan penuh tanggung jawab dan menjaga keseimbangan dengan sektor pertanian.

“Hal ini demi tercapainya swasembada energi dan swasembada pangan sesuai Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo,” tambahnya.

Dipilihnya areal pertanian Desa Jatisura adalah sesuai kajian yang dilakukan oleh tim Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran berdasar kajian strategis dan kajian-kajian lainnya.

“Ini (hasil) kajian Unpad, mulai dari kajian strategis dimana lokasi yang dijadikan pengeboran eksplorasi minyak itu tentunya dampak-dampak itu harus diminimalisir. Kemudian sekarang pengganti, pengganti juga dilihat dari aspek kesesuaian lahannya, metodeloginya sudah jelas, analisisnya juga masalah kelembagaan, ekonomi sosial masyarakat itu juga dikaji” ucap Riza Sudirja Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran

“Jadi, dipilihnya ini kita lakukan sesuai aturan-aturan perundang-undangan. Jadi dimana lokasi-lokasi yang terpilih itu merupakan kawasan LP2B” tambahnya

Berdasarkan kajian teknis yang difasilitasi oleh Universitas Padjajaran tersebut, Desa Jatisura akhirnya dipilih sebagai lokasi lahan pengganti, dengan penilaian kondisi lahannya yang masih perlu ditingkatkan infrastrukturnya.

Kondisi jaringan irigasi di Desa Jatisura sebelumnya hanya berupa saluran sederhana. Jalan usaha tani pun masih berupa jalan tanah yang rentan genangan. Dengan dilakukan sejumlah perbaikan, diharapkan produktivitas dan indeks pertanaman dapat meningkat secara signifikan, dari awal IP 1 lalu menjadi IP 2 atau IP 3.

Kemudian dari pihak PT Pertamina EP sendiri menyatakan bahwa program dukungan ketahanan pangan yang dilakukan oleh Pertamina EP di Desa Jatisura meliputi perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertanian, serta peningkatan kapasitas petani desa.

Peningkatan jaringan irigasi tersier dan pengeboran sumur-sumur air dilakukan untuk
mendukung pengairan 114,85 hektare lahan sawah. Selain itu juga dibangun jalan usaha tani berbahan beton sepanjang 718 meter untuk mendukung mobilisasi hasil panen, yang akan
sangat bermanfaat terutama saat musim hujan tiba.
Menurut Direktur Pertamina EP, Rachmat Hidajat, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan lahan pengganti. “Tidak hanya lahan pengganti yang kami serah terimakan hari ini. Sarana pendukung lainnya juga kami sertakan,” katanya.

Sejumlah peralatan dan perlengkapan untuk mendukung produksi pertanian diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu. Bantuan tersebut mencakup dua unit traktor rotari, sepuluh unit alat semprot, agens Hayati, pupuk organik dan benih.

“Kami juga berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada kelompok tani di Desa Jatisura selama 2 tahun ke depan, dengan mereplikasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan “Jari Tangan” (singkatan dari Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan), yang sebelumnya sudah kami lakukan di kawasan yang berdekatan dengan wilayah operasi kami di Kabupaten Indramayu,” imbuh Rachmat.(Apip)

Related Articles

Back to top button