CirebonRaya

Krisis Kepemimpinan Eselon II, Kursi Dirut RSUD Waled Terancam Tetap Dikosongkan

kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah menghadapi krisis kepemimpinan di level pejabat eselon II. Bukan hanya kursi Direktur Utama RSUD Waled yang sampai kini belum terisi definitif, sejumlah jabatan strategis lain juga kosong atau segera ditinggalkan karena kasus hukum maupun masa pensiun.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Ade Nugraha, mengakui pihaknya kesulitan mencari figur untuk memimpin RSUD Waled.

Pasalnya, hasil assessment terakhir menunjukkan belum ada kandidat yang memenuhi syarat masuk Box 9, standar kompetensi yang menjadi keharusan bagi pejabat eselon II.

“Belum ada yang masuk Box 9. Padahal itu salah satu syarat utama. Selain itu, calon dirut juga harus punya pengalaman minimal dua tahun di rumah sakit, serta memiliki gelar MARS jika bukan dari kalangan dokter,” jelas Ade, Selasa (2/9/2025).

Untuk sementara, RSUD Waled masih dipimpin pelaksana tugas (Plt). BKPSDM akan melakukan assessment ulang. Jika tetap buntu, pihaknya akan meminta arahan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Namun, persoalan tidak berhenti di RSUD Waled. Menurut Ade, sejumlah kursi eselon II lain juga terancam kosong. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Abraham Muhamad, serta Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, dijadwalkan pensiun akhir tahun ini. Sementara posisi Kepala DPKPP Adil Prayitno, yang bersangkutan kini masih tersandung kasus korupsi.

“Kalau melihat situasi ini, ada kemungkinan rotasi mutasi besar-besaran dilakukan di akhir November atau awal Desember. Supaya pejabat lama bisa menuntaskan dulu pekerjaannya,” tambah Ade.(Mail)

Related Articles

Back to top button