Ayumajakuning

Penuh Isak Tangis, Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Indramayu Dimakamkan Bersama

kacenews.id-INDRAMAYU-Ratusan pelayat menangis setelah dibawanya jasad korban dari empat ambulans di depan Masjid Madania Desa/ Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025) pagi.

Lebih histeris melihat dua jasad korban yang dibopong kerabat korban masuk ke dalam masjid untuk disalatkan bersama tiga korban lainnya yakni kakek dan kedua orang
tuanya.

Kelima korban sengaja didatangkan ke masjid tersebut dari rumah sakit bhayangkara Indramayu di Losarang. Usai disemayamkan, kelima korban ini dibawa ke pemakaman keluarga Mukhasin di Jalan Resik, Desa Sindang untuk dimakamkan.

Kelima korban yang merupakan satu keluarga itu terdiri atas almarhum
Budi (45 tahun), istrinya Euis (40 tahun), ayah mertua Syahroni (75 tahun), seorang anak perempuan R (7 tahun) yang masih duduk di kelas 1 sekolah dasar, serta seorang bayi laki-laki inisial B berusia delapan bulan.

Sebelumnya, kelima korban ditemukan tewas terkubur satu liang di dalam
rumahnya di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu pada Senin (1/9/2025) malam. Banyak yang menduga kematian korban ini karena dibunuh.

Kerabat korban, Agus Suhendi (51 tahun) kepada awak media mengatakan,
para korban dimakamkan di pemakaman tersebut karena permintaan almarhum Syahroni semasa hidup.

“Alasan pemakaman di situ sesuai permintaan almarhum H Syahroni semasa hidupnya. Beliau memang ingin dimakamkan di pemakaman keluarga Muchasin,”ujar Agus, Selasa(2/9/2025).

Atas musibah itu, Agus mengaku seluruh keluarga dan kerabat sangat
terpukul atas tragedi yang menimpa satu keluarga terdiri dari kakek,
anak menantu dan dua cucunya. “Semua merasa berat, Itu keluarga baik. Kami kehilangan satu keluarga sekaligus jelas sangat menyakitkan,”
ujarnya.

Terkait dugaan adanya pihak yang terlibat atas peristiwa itu, Agus
menyebut hal itu masih sebatas kabar burung di masyarakat dan hingga
kini belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian.

“Kalau informasi kabar burung memang ada, tapi dari pihak aparat hukum belum ada rilis resmi. Kasus tragedi satu keluarga terkubur di Indramayu ini masih dalam penyelidikan Polres Indramayu dan Polda Jawa Barat, ” tuturnya.

Perihal yang sama dikatakan Niko Hadimulya. Dikatakan dia, beberapa
bulan yang lalu pernah ketemu dengan keluarga korban. Bahkan saat
setiap salat Jumat juga selalu ketemu dengan almarhum Budi.

“Untuk komunikasi dengan keluarga korban saya nggak begitu intens karena kesibukan,” kata dia.

Niko menerangkan, sejauh ini pihak keluarga korban tidak pernah cerita
memiliki permasalahan. Hanya cerita bisnis saja karena almarhum adalah
pengusaha.

“Almarhum Budi awalnya sempat bekerja sebagai karyawan sebuah bank dan sekarang usahanya sembako, istrinya yang ibu rumah tangga pun ikut membantu usaha tersebut. Sedangkan bapaknya yaitu Pak Syahroni setelah pensiun punya usaha walet,” terangnya.

Dari insiden ini, Niko meminta kepada kepolisian (penyidik) kasusnya
ini segera terungkap dan apabila pelaku tertangkap untuk menghukumnya
seberat-beratnya.(Ud)

Related Articles

Back to top button