Lolos Seleksi, 69 Peserta Magang Kerja di Jepang Dilepas Pemkab Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Bupati Cirebon, H Imron bersama Wakil Bupati, H Agus Kurniawan Budiman melepas 69 warga peserta pelatihan kerja untuk penempatan di Jepang, di Pendopo Bupati Cirebon, Senin (1/9/2025).
Imron menyampaikan, puluhan warga Kabupaten Cirebon yang terpilih untuk magang kerja di Jepang ini, akan mengikuti pelatihan terlebih dulu di LPK Iso Jepang di Bekasi.
“Mereka nanti belajar dulu bahasa Jepang selama tiga bulan di LPK Iso Jepang, dan itu dibiayai oleh Pemkab Cirebon,” katanya.
Menurutnya, 69 warga yang terpilih telah mengikuti berbagai rangkaian tes seleksi. Pasalnya warga yang mendaftar mencapai 1.004 orang. Namun Pemkab Cirebon hanya memilih 77 orang untuk magang kerja di Jepang.
“Awalnya yang terpilih 77 orang, tetapi ada yang mengundurkan diri sehingga tinggal 69 orang yang berkesempatan magang kerja di Jepang,” katanya.
Ia berharap, peserta magang kerja di Jepang ini agar menjaga nama baik keluarga, Pemkab Cirebon dan bangsa dan negara.
“Jadi nanti kalau sudah bekerja dan mendapatkan gaji, ditabung untuk masa depan bukan untuk gaya hidup,” ucapnya.
Semantara itu, Kepala Dinas Tenagakerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto menyayangkan kepada warganya yang sudah diyatakan lolos untuk magang kerja di Jepang malah mengundurkan diri.
“Dari 77 orang yang sudah lolos tinggal 69 orang yang sekarang berangkat pelatihan kerja di Bekasi. Artinya ada delapan orang yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan,” katanya.
Ia menyayangkan anggaran yang telah dikeluarga oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon terbuang percuma. Pasalnya hanya 69 yang bisa lolos untuk pelatihan dan bekerja di Jepang dari kuota 130 orang.
“Delapan orang yang mengundurkan diri ini menjadi catatan kita (Disnaker,red), dikemudian hari dan dibacklist bagi program kita, artinya untuk catatan berikutnya. Karena 77 orang ini sudah terfilter dari mulai tahapan terakhir dan medical check up (MCU). MCU ini berperan sangat vital sekali mana kala yang bersangkutan memiliki riwayat sakit misal bronkitis, TBC, patah tulang, buta warna dan sebagainya itu tidak bisa berangkat. Jadi filternya sangat ketat sekali untuk bekerja di Jepang,” tuturnya.
Sementara itu, Danil (22 tahun) warga Gebang Kabupaten Cirebon yang lolos pelatihan magang kerja di Jepang mengaku sangat senang bisa menjadi bagian program dari Pemkab Cirebon.
“Alhamdulillah saya bisa berangkat kerja di Jepang dengan biaya pelatihan kerja ditanggung oleh pemerintah daerah. Kalau bayar sendiri saya kurang mampu, terus mencari kerja di Cirebon juga sangat susah, jadi ketika ada kesempatan ini, saya ikut, dan lolos,” ucapnya.(Junaedi)