CirebonRaya

Lima Jam Mencekam di Kota Cirebon, Gedung Dewan Dirusak Massa

Wali Kota Ajak Salurkan Informasi Tanpa Keributan

kacenews.id-CIREBON-Aksi unjuk rasa di Kota Cirebon diwarnai kericuhan. Massa aksi unjuk rasa merusak gedung DPRD Kota Cirebon pada Sabtu (30/8/2025), setelah sebelumnya mereka juga merusak gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Pantauan Kabar Cirebon, sejumlah fasilitas dirusak, seperti jendela hingga pecah, kursi, pintu, dan bahkan beberapa barang dijarah.

Sekitar pukul 14.10 WIB, sebagian massa dari anak STM ini tiba di Kota Cirebon dari Kabupaten Cirebon dan langsung merangsek masuk ke gedung DPRD Kota Cirebon.

Petugas kepolisian yang berjaga, menghadang mereka di perlintasan kereta api Stasiun Kejaksan atau jalan Kartini. Petugas kepolisian menghalau massa yang hendak masuk menuju jalan Siliwangi. Beberapa dari massa berhasil berada di jalan Siliwangi. Di jalan Siliwangi, petugas kepolisian menghalau dan membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Tembakan gas air mata ini berhasil membubarkan konsentrasi massa.

Sebagian massa kemudian berhasil masuk halaman kantor DPRD Kota Cirebon. Massa yang beringas memasuki gedung DPRD Kota Cirebon dan merusak sejumlah fasilitas DPRD Kota Cirebon. Terlihat massa juga melempari kaca gedung DPRD Kota Cirebon hingga pecah.

Press room yang berada di gedung DPRD juga hancur. Begitupun beberapa kursi dan sofa juga ikut hancur dan beberapa bahkan diambil. Ruang Griya Sawala yang biasa digunakan untuk rapat paripurna juga hancur.

Petugas Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Jawa Barat kemudian memukul mundur massa yang anarkis yang sebagian dari anak STM. Massa yang berhasil dipukul mundur menggunakan gas air mata berhamburan menuju jalan Kartini, pelataran masjid Attaqwa dan juga Jalan Siliwangi.

Danrem 063/SGJ, Kolonel inf Hista Soleh Harahap dan juga Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar terlihat mengajak dialog perwakilan massa aksi. Terlihat pula Dir Polairud Polda Jawa Barat, Kombes Pol Edward Indharmawan Eka Chandra berada di tengah kerumunan massa.

Dialog berlangsung di tengah jalan dan duduk bersama. Mereka kemudian menyampaikan aspirasinya.Kericuhan kembali pecah saat Wali Kota Cirebon, Effendi Edo berusaha menemui massa di Jalan Kartini.Padahal dalam dialog, massa meminta Wali Kota Cirebon hadir. Namun entah kenapa massa aksi malah melempari Wali Kota Cirebon saat datang ke lokasi. Wali Kota Cirebon kemudian dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pengunjuk rasa akhirnya berhasil dipukul mundur pukul 19.00 WIB di Jalan Gunung Sari, setelah berungkali menembakkan gas air mata.

Usai aksi unjuk rasa yang mencekam di Kota Cirebon, akhirnya para pengunjuk rasa bersedia diajak dialog oleh Wali Kota dan Danrem di Balai Kota, pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam dialog yang kedua ini, situasi lebih kondusif.

Dalam aspirasi tersebut, perwakilan demonstran atau massa aksi menyampaikan aspirasi termasuk meminta agar rekan-rekan mereka yang sebelumnya diamankan oleh pihak Polres Cirebon Kota untuk segera dibebaskan tanpa syarat apapun.

Komandan Korem (Danrem) 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel Hista Soleh Harahap mengungkapkan, pentingnya mengedepankan dialog untuk mencegah terulangnya kericuhan pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Cirebon.

“Tapi kalau sudah terjadi, ya tentunya ke depan saya berharap ini tidak terjadi lagi. Jadi mendukung mengedepankan diskusi kita atau dialog,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, selain di Cirebon, laporan situasi di sejumlah wilayah Jawa Barat seperti Karawang, Purwakarta, Subang, serta kawasan Ciayumajakuning relatif aman dan kondusif.

“Alhamdulillah relatif aman, artinya tidak sampai menimbulkan korban yang meninggal dunia. Purwakarta sendiri tadi sudah dilaporkan kondusif. Kita jangan mudah terprovokasi. Mudah-mudahan apabila ada aksi susulan, mari kita dialog saja langsung seperti hari ini, kita terbuka,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, juga menyesalkan adanya aksi yang berujung pada perusakan fasilitas umum, termasuk gedung dewan. Ia menekankan bahwa aspirasi masyarakat, khususnya anak muda, sebaiknya disampaikan dengan cara damai.

“Iya, memang kalau anak-anak muda ini kan kadang-kadang menyalurkan aspirasinya, kadang berguna. Tapi saya sangat menyesalkan dan menyayangkan sudah ada pengrusakan barang-barang. Jadi saya sepakat dengan Pak Danrem bahwa ke depan tidak harus terjadi seperti ini lagi. Ayo kita audiensi saja, kita baik-baik saja, salurkan aspirasinya tanpa keributan,” ungkapnya.(Cimot)

Related Articles

Back to top button