Ragam

Pasanggiri Mojang Jajaka 2025, Kepala Disporapar Kuningan: Tugas Mereka Menjadi Agen Perubahan Industri Pariwisata

kacenews.id-KUNINGAN-Kabupaten Kuningan adalah salah satu daerah yang diselimuti kabut sejuk di kaki Gunung Ciremai. Daerah tersebut, kini tidak hanya memanggil para pendaki dan penikmat alam saja melainkan tengah mencari sosok-sosok istimewa yang akan menjadi pahlawan baru.

Bukan pahlawan dalam arti yang lazim, namun sebagai duta yang mampu membanggakan Kabupaten Kuningan dengan kecerdasan, karakter dan kecintaan pada budaya. Pencarian tokoh-tokoh muda yang hebat tersebut akan dikemas melalui kegiatan Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan 2025. Kegiatan itu sebuah ajang yang tegas menolak standar kecantikan dangkal dan menggantinya dengan nilai-nilai sejati.

Namun sebaiknya masyarakat Kota Kuda sejenak melupakan terlebih duhulu tentang citra kontes kecantikan yang glamor dan artifisial. Karena Pasanggiri Mojang Jajaka 2025 adalah sebuah gerakan untuk mengembalikan gairah generasi muda pada warisan budaya mereka sendiri. Paguyuban Mojang Jajaka bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kuningan telah menyusun sebuah kurikulum pembekalan yang ketat.

Para finalis tidak akan sekadar belajar cara tersenyum di depan kamera tetapi juga mendalami filosofi budaya Sunda, memahami sejarah pariwisata lokal sekaligus mengasah kemampuan komunikasi publik mereka.

Ketua Panitia, Ariq mengatakan, Pasanggiri Mojang Jajaka adalah ruang bagi anak muda untuk menunjukkan identitas terbaiknya. Sekaligus menjadi wajah Kabupaten Kuningan di tingkat regional maupun nasional. Setiap peserta adalah calon duta yang akan menjadi representasi Kota Kuda di panggung yang lebih luas karena mereka adalah investasi jangka panjang yang diharapkan dapat mempromosikan pesona Kuningan, dari keindahan Telaga Biru Cicerem hingga kearifan lokal di desa-desa adat.

Sementara itu, di tengah arus globalisasi yang kian deras, identitas lokal sering kali terancam. Namun, Pasanggiri Mojang Jajaka datang sebagai oase. Ajang ini menantang para pemuda-pemudi Kuningan untuk keluar dari zona nyaman, mendalami akar budaya mereka dan menjadikannya sebuah kekuatan.

Seperti yang ditegaskan Dewan Penasehat Paguyban Mojang dan Jajaka Kuningan, Kang Joehan Moeres. “Dengan hadirnya Mojang Jajaka, kita ingin menunjukkan bahwa anak muda Kuningan tidak hanya cerdas dan berbakat tetapi juga memiliki akar budaya yang kuat,” tuturnya.

Jika berusia 17-23 tahun, memiliki ketertarikan pada pariwisata dan siap berinvestasi dalam diri sendiri, inilah saatnya untuk menguji diri. Karena pendaftaran Pasanggiri Mojang Jajaka Kuningan dibuka hingga tanggal 6 September 2025 melalui tautan bit.ly/PendaftaranMoKa2025. Sedangkan proses seleksinya yang ketat, mulai dari administrasi hingga audisi. Semuanya dirancang untuk menyaring yang benar-benar memiliki potensi dan dedikasi.

Seluruh rangkaian acara akan mencapai puncaknya pada malam Grand Final, tanggal 12 Oktober 2025. Di sanalah akan terpilih sepasang Mojang Jajaka Kuningan yang tidak hanya memukau dengan penampilan namun juga dengan visi dan misinya. Mereka akan menjadi duta yang mengemban tanggung jawab besar guna memajukan Kuningan.

Kepala Disporapar Kuningan, Asep Budi Setiawan menegaskan, Pasanggiri Mojang Jajaka Kuningan lebih dari sekadar kompetisi tapi ajang pembuktian bahwa generasi muda Kuningan memiliki keberanian untuk menjadi agen perubahan. Mereka adalah harapan Kuningan untuk tetap bersinar di tengah persaingan ketat industri pariwisata.

“Ini menjadi pembuktian bagi para remaja Kuningan karena proses seleksi yang panjang dan ketat,” ujarnya.(Ya)

Related Articles

Back to top button