Lomba Kicau Burung, Menjaga Batik di Tengah Sepinya Sentra Trusmi

kacenews.id-CIREBON-SENTRA Pasar Batik Trumsi Cirebon yang ada di Desa Weru Lor Kecamatan Weru hingga kini masih belum menampakan perkembangan. Bahkan setiap harinya, pasar batik milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon tersebut sepi dari pengunjung.
Era (51 tahun) penjual batik di Sentra Batik Trusmi Cirebon mengaku jualannya sepi dari pembeli. Sejak pertama berjualan tahun 2015, belum ada perkembangan sama sekali.
“Pembeli sangat sepi, kadang dalam sehari tidak ada satupun batik yang terjual. Ini terjadi sejak awal berdirinya sentra batik trusmi,” katanya, Kamis (14/8/2025).
Namun, kata Era, ketika ada event atau acara kicau burung yang digelar di kawasan Sentra Batik Trusmi Cirebon, mengalami lonjakan penjualan. Pasalnya, event tersebut mengundang banyak orang dari luar Cirebon.
“Justru ada event kicau burung malah ramai yang beli batik. Karena banyak pengunjung dari berbagai daerah mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang dan dari Sumatera, mungkin sambil menunggu lomba jadi bisa membeli batik disini,” katanya.
Disinggung soal adanya kawasan kuliner dan beberapa event di daerah tersebut, Era menyebut tidak ada pengaruhnya. Karena, acara yang digelar oleh pemerintah daerah dan instansi lainnya dilaksanakan malam hari.
“Tidak ada pengaruh ada acara di kawasan Sentra Batik Trusmi, malah tetap sepi, karena acaranya kebanyakan malam dan lebih lokal. Batik kebanyakan yang beli orang di luar Cirebon. Kita sore sudah tutup,” katanya.
Sehingga, lanjut Era, para pedagang batik di sana meminta adanya acara baik tingkat Ciayumajakuning maupun nasional yang digelar di Sentra Batik Trusmi Cirebon tersebut.
“Kalau ada event atau acara besar minimalnya Se-Ciayumajakuning mending ada yang beli batik, tetapi kalau hanya acara lokal, tidak ada yang beli,” ujarnya.
Selain itu, Era mengungkapkan para pedagang batik juga diuntungkan dengan adanya kuliner empal gentong. Karena, selain makan empal gentong, para wisatawan juga belanja batik.
“Kebantu dengan adanya kuliner empal gentong, jadi kalau rombongan bus pada makan siang selesai terus pada belanja batik, lumayan ada pemasukan,” ungkapnya.
Sarah (23 tahun) penjual batik di kawasan yang sama mengaku belum ada kenaikan pengunjung di kawasan tersebut, meski, pemerintah daerah sudah berupaya untuk mengembangan kawasan Sentra Batik Trusmi Cirebon.
“Masih gini-gini aja, sepi sekali tidak ada yang membeli batik. Walaupun ada acara di kawasan batik, tetap saja tidak mengangkat penjualan,” katanya.
Namun, kata Sarah, dirinya tertolong secara penjualan dengan jualan secara online. “Kita juga jualan online, jado bisa terbantu, ini jualan disini karena udah ada kios, sayang kalau ditinggalin,” katanya.(Junaedi)