Pendidikan

Gelar Wisuda dengan Jumlah Mahasiswa Terbanyak, UIN Siber Cirebon Torehkan Sejarah

 

 

 

 

 

 

 

kacenews.id-CIREBON- UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mencetak sejarah, dengan menggelar wisuda yang jumlah mahasiswanya terbanyak sejak 1965.

Prosesi wisuda 2.237 mahasiswa dari berbagai program studi ini, digelar pada 12-14 Agustus 2025.

Pada hari ketiga, Rabu (14/8/2025), digelar wisuda dengan jumlah 713 mahasiswa yang terdiri dari 63 wisudawan Prodi Tadris IPS FITK, 107 Prodi Hukum Keluarga Fakultas Syariah,53 wisudawan Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah, 44 wisudawan Prodi Hukum Tatanegara Islam Fakultas Syariah, 6 wisudawan Prodi Ilmu Falak, 132 wisudawan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FDKI, 42 wisudawan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam FDKI, 164 wisudawan Prodi Bimbingan dan Konseling Islam FDKI, 3 wisudawan Prodi Studi Sosiologi Agama FDKI, 25 wisudawan Prodi Manajemen Pendidikan Islam Program Magister,  34 wisudawan Prodi Pendidikan Agama Islam Program Magister, 19 wisudawan Prodi Hukum Keluarga Program Magister, 9 wisudawan Prodi Ekonomi Syariah Program Magister, 5 wisudawan Prodi PAI Program Doktor, dan 7 Prodi Hukum Keluarga Islam Program Doktor.

Acara wisuda ini sekaligus menjadi momentum istimewa setelah kampus tersebut resmi meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada 20 Mei 2025.

Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, H Aan Jaelani, dalam pidatonya menyatakan bahwa ada perjalanan panjang dari IAIN ke UIN Siber.

Yakni cikal bakal UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bermula pada awal 1960-an, saat para aktivis Muslim yang tergabung dalam Forum Islamic Study Club (ISC) Cirebon mendirikan Lembaga Pendidikan Islam Tingkat Tinggi bernama Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UNISHA) di bawah Yayasan Pendidikan Tinggi Islam Syarif Hidayatullah.

Pada 12 Agustus 1965, Fakultas Agama di UNISHA dinegerikan menjadi Fakultas Tarbiyah ‘Al-Jamiah’ Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Cirebon. Perjalanan institusi ini berlanjut hingga berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon pada 21 Maret 1997.

Kemudian melalui Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2009, STAIN resmi beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Transformasi besar terjadi pada 2024, ketika berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2024, IAIN resmi menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, perguruan tinggi berbasis siber pertama di Indonesia.

Selain itu dengan visi kampus “Menjadi Universitas Unggul dan Berkelas Dunia”, dengan misi mendorong pendidikan masa depan yang mengedepankan Open Islamic Educational Resources (OIER), pembelajaran jarak jauh (distance learning), dan integrasi teknologi digital.

Ia menyebutkan, sejumlah strategi telah dijalankan, antara lain Inovasi pendidikan futuristik berbasis platform digital, penerapan Artificial Intelligence (AI) dan big data untuk Smart Campus, penguatan mutu akademik PJJ dan layanan pendidikan inklusif. Kemudian  kerja sama dengan dunia usaha untuk pengembangan kewirausahaan akademik dan Integrasi keilmuan, kurikulum, serta moderasi beragama.

“Dalam periode 2026–2027, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menargetkan penguatan layanan digital terpadu melalui program Cyber Islamic University (CIU) Satu Data, pengembangan smart class, riset dan inovasi digital, serta perluasan program PJJ di berbagai bidang,” tuturnya.

Menurutnya, dengan capaian Akreditasi Unggul, pemekaran fakultas menjadi lima, dan status sebagai pilot project PTKIN berbasis siber, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon optimistis mencetak lulusan yang kompetitif di dunia kerja dan berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Islam di era digital.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah, H Edy Setyawan mengungkapkan, pada wisuda kali ini, terdapat 210 mahasiswa dari Fakultas Syariah yang mengikuti wisuda.

“Harapannya bagi yang berkesempatan melanjutkan bisa ke S2, semoga terus berkarya,” ujarnya.

Ia menyampaikan, khusus untuk Prodi Ilmu Falaq, ini adalah wisuda yang pertama kali.

“Di Ilmu Falaq harus meninggalkan produk teknologi. Seperti tadi yang dilakukan oleh wisudawan dari Prodi Ilmu Falaq yang menciptakan alat pendeteksi arah kiblat, ini bukti bahwa Fakultas Syariah mampu mengembangkan teknologi,” katanya.(Cimot) 

 

Related Articles

Back to top button