Dana Hibah Mandek, Atlet Terancam Tanpa Dukungan Anggaran di BK Porprov

kacenews.id-CIREBON-Satu pekan jelang perhelatan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat, ratusan atlet Kabupaten Cirebon terancam berangkat tanpa dukungan dana hibah.
Kisruh internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon membuat pencairan anggaran Rp4,5 miliar tak kunjung terealisasi.
Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon memanggil Ketua KONI Sutardi, sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor), serta perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) untuk mencari jalan keluar.
“Kami ingin mendengar langsung, apa masalah sebenarnya. Yang jelas, ini sudah mendesak. Atlet harus mendapat kepastian,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Muhidin, Kamis (14/8/2025).
Beberapa pengurus cabor menegaskan mereka tidak mau terjebak pada konflik internal. Fokus utama adalah pencairan dana sebelum pertandingan dimulai.
Ketua Cabor Voli, Anton Maulana, bahkan mengingatkan bahwa pergantian bendahara tidak seharusnya menjadi alasan tertundanya pencairan.
“Ini soal nasib atlet. Walaupun bendahara mundur, harus ada solusi,” tegas Anton yang juga anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
Senada, anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Khanafi meminta inspektorat memberi kebijakan khusus agar dana hibah segera cair. “Ini demi kelangsungan atlet-atlet kita,” ujarnya.
Ketua KONI Sutardi menegaskan pihaknya sudah menunjuk plt bendahara dan membuka rekening di Bank BJB. Menurutnya, secara administrasi, tidak ada lagi hambatan. “Saya siap bertanggung jawab penuh. Jadi alasan apa lagi yang membuat dana belum dicairkan?” tegasnya.
Namun, pernyataan itu dibantah Kadispora Kabupaten Cirebon, Jois Putra. Ia menyebut masalah ini sudah masuk ranah KONI Jawa Barat karena ada temuan SK yang memakai kop surat KONI Jabar dan berpotensi pelanggaran hukum.
“Kami menunggu keputusan KONI Jabar. Jadi, saya belum bisa eksekusi pencairan anggaran,” jelasnya.
Situasi kian panas ketika perwakilan cabor bilyar meminta Sutardi menanggung sendiri biaya keberangkatan atlet, sementara cabor berkuda mempertanyakan legalitas plt pengurus.
Inspektorat pun menegaskan masih ada delapan poin temuan yang belum ditindaklanjuti KONI.
Hingga rapat berakhir, belum ada kepastian kapan dana hibah akan cair. Sementara waktu terus berjalan, dan harapan atlet Cirebon untuk tampil maksimal di BK provinsi semakin terancam.(Mail)