Ayumajakuning

Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi di Majalengka, BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Sambaran Petir

kacenews.id-MAJALENGKA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Majalengka yang akan berlangsung hingga 13 Agustus 2025, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sejumlah wilayah.

Surat edaran yang diterbitkan BPBD dikirim kesemua Camat untuk disampaikan kembali ke semua kepala desa yang ada di Kabupaten Majalengka untuk kewaspadaan dini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Agus Tamim mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi kemungkinan dampak cuaca ekstrem tersebut, memngingat dua hari terakhir juga terjadi hujan di pagi hari hingga malam hari disejumlah wilayah.

Menurut Agus, himbauan tersebut terkait adanya prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan wilayah yang terdampak hujan lebat berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Sementara itu Prakirawan BMKG Jatiwangi dan Kertajati Bayu Satya menyebutkan, kewaspadaan potensi hujan lebat disertai petir pada Rabu (13/8/2025) terjadi di wilayah Sumedang, Cirebon, Kuningan dan Majalengka.

“Untuk beberapa wilayah intensitas hujan mulai menurun,” ungkap Bayu.

Prediksi Curah Hujan Dasarian II Agustus 2025, sebagian besar wilayah Jawa Barat akan mengalami hujan dengan kriteria hujan rendah (0-50 mm/dasarian) dengan 99% wilayah akan mengalami hujan dengan sifat Atas Normal (AN) dan 1% wilayah akan bersifat Normal (N)

Menyinggung soal gelombang laut diperairan Indramayu dan Cirebon, Bayu menyebutkan tinggi gelombang hanya 0.5 meter hingga 1.25 meter, gelombang tergolomg kategori rendah.

“Jadi tinggi gelombang untuk perairan Indramayu dan Cirebon, aman,” ungkapnya.

Dia menyebut untuk wilayah Garut tinggi gelombang berpeluang mencapai 1.25 hingga 2.5 m, kondisi ini beresiko terhadap keselamatan nelayan, baik perahu maupun kapal tongkang.

Tinggi gelombang laun mencapai 2.5 m hingga 4 m berpeluang terjadi di perairan Sukabumi, Tasikmalaya, perairan Cianjur dan Pangandaran.

Kondisi ini akan beresiko terhadap keamanan belayan, untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.25 m, kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.5 m, serta kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai mencapai 2.5 m.(Tat)

Related Articles

Back to top button