Fenomena Kemarau Basah, Hujan Diprakirakan Berpotensi Terjadi di Cirebon
kacenews.id-CIREBON-Stasiun Klimatologi Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan prakiraan cuaca dalam satu minggu ke depan (11-17/8/2025).
Dalam kurun waktu tersebut, potensi hujan di sebagian wilayah Jabar diperkirakan meningkat akibat sejumlah faktor atmosfer. Pada awal pekan, Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Low Frequency diprakirakan masih aktif di wilayah Jabar.
Suhu muka laut yang relatif hangat di sekitar perairan Indonesia turut mengundang peningkatan suplai uap air ke atmosfer. Secara umum, tingkat labilitas atmosfer berada pada kategori labil ringan hingga kuat, yang berpotensi memicu pertumbuhan awan konveksi dan hujan dengan intensitas bervariasi.
Berdasarkan prakiraan perkembangan dinamika atmosfer pada skala global, regional dan lokal, serta model cuaca deterministik dan probabilistik, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jabar. Potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terjadi di sebagian wilayah.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengemukakan, kondisi ini merupakan fenomena kemarau basah, dimana dihadapkan dengan situasi yang saat ini dirasakan seperti pada siang hari panas, sore atau malam hujan.
“Makanya kenapa di provinsi juga mengeluarkan dua ketetapan siaga bencana hidrometeorologi basah dan kering. Tidak hanya di Kota Cirebon saja, sejumlah kota dan kabupaten di Jabar juga merasakan seperti ini,” katanya.
Menurutnya, bencana hidrometeorologi basah dan kering ini akan menyesuaikan kondisi yang ada di lapangan.
“Kita sudah menerima dari Gubernur terkait dengan status siap siaga bencana hidrometeorologi basah dan kering itu sampai satu bulan kedepan dan akan kita update juga perkembangan lapangan seperti apa. Nanti setiap kota/kabupaten akan menyesuaikan dengan kondisinya masing-masing,” tuturnya.(Jak)
