Ragam

Pelaku Premanisme Sering Beraksi di Lingkungan Industri, Polresta Cirebon Siap Tindak Tegas

 

 

kacenews.id-CIREBON-Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjadi narasumber dalam kegiatan Legal Preventif Program yang digelar Pertamina EP Regional 2 Zona 7 dengan tema “Strategi Polri dalam Penanganan Premanisme”, di Mess Apel Kantor Pertamina EP Zona 7, Klayan, Kabupaten Cirebon, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara institusi keamanan dan sektor industri strategis yang ada di Pertamina EP Regional 2 Zona 7.

Sumarni mengemukakan premanisme masih menjadi perhatian serius Polri, termasuk di wilayah Cirebon. Aksi-aksi premanisme, tidak hanya dilakukan oleh individu bertampang sangar, namun bisa juga dilakukan oleh oknum yang memanfaatkan posisinya untuk menekan dan mengintimidasi pihak lain.

“Premanisme ini sering kali tumbuh di lingkungan industri, termasuk di sekitar proyek-proyek besar. Tekanan dari kelompok tertentu yang memaksakan kehendak untuk dilibatkan dalam pekerjaan atau meminta jatah tanpa dasar hukum yang jelas merupakan bentuk premanisme yang harus ditangani bersama,”tuturnya.

Ia menyebutkan, strategi Polri dalam menghadapi premanisme dilakukan melalui tiga pendekatan utama yaitu preemtif yang merupakan edukasi hukum kepada masyarakat, ormas, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum serta penggalangan dalam menjaga iklim investasi yang kondusif.

Kemudian preventif melakukan pengaturan, penjagaan, pengamanan, pengawalan hingga patroli pada objek vital nasional, termasuk fasilitas migas, sebagai bentuk pencegahan munculnya potensi gangguan keamanan.

Selain itu  dengan upaya represif, yakni penindakan hukum tegas terhadap aksi pemalakan, intimidasi, pemaksaan kerja, pemblokiran jalan atau sabotase fasilitas oleh oknum atau kelompok tertentu.

“Kami tidak segan menindak tegas segala bentuk premanisme, apalagi yang berkedok ormas. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan hukum,”katanya.

Lebih lanjut, kata Sumarni, sinergi antara Polri dan sektor industri seperti Pertamina diharapkan menjadi role model kolaborasi keamanan dan bisnis di Kabupaten Cirebon.

“Kami mengajak seluruh pihak, termasuk dunia usaha, untuk bersinergi menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun iklim investasi yang sehat,”katanya.

Ia menegaskan komitmennya dalam menciptakan wilayah kerja yang aman dari premanisme demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelangsungan proyek-proyek strategis nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Sumarni menyosialisasikan Layanan CLBK (Call Lapor Butuh Kepolisian) di nomor 0811-2274-110 dan Hotline 110 yang dapat diakses gratis oleh masyarakat. Layanan ini bertujuan memudahkan pelaporan terkait gangguan kamtibmas, termasuk premanisme, kejahatan jalanan, maupun kondisi darurat lainnya.

“Kami mendorong seluruh elemen, termasuk pekerja Pertamina, untuk tidak ragu melapor bila menemukan aksi premanisme. Layanan ini hadir untuk mempercepat respon kami demi menjaga kenyamanan masyarakat dan dunia usaha,”katanya.

Sementara General Manager Pertamina EP Zona 7, Akhwan Daroni, menekankan pentingnya kepatuhan hukum dalam menjalankan bisnis migas. Ia mengapresiasi kehadiran Polresta Cirebon dan para penegak hukum lainnya dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena memberi pemahaman hukum bagi pegawai kami. Industri migas harus berjalan dengan aman, efisien, dan patuh hukum demi mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.(Junaedi)

 

 

Related Articles

Back to top button