Kisruh KONI Kian Memanas, Bupati Cirebon Sebut Sutardi Lebih Baik Tak Mundur sebagai Ketua

kacenews.id-CIREBON-Kisruh di tubuh KONI Kabupaten Cirebon semakin memanas. Bupati Cirebon, Imron, melontarkan sindiran pedas kepada Ketua KONI Sutardi Raharja, bahkan secara satir memintanya tetap bertahan di kursi pimpinan apapun risikonya.
Sindiran itu merujuk pada kabar bahwa Sutardi menutup temuan Inspektorat senilai sekitar Rp 200 juta dengan uang pribadi.
“Ngapain Sutardi harus mundur segala. Maju terus saja, kan dia banyak duit. Temuan saja dia bayar pakai uang sendiri. Itu juga kabarnya sih,” ujar Imron, Jumat (8/8/2025).
Imron bahkan menyebut pernah mendengar kabar bahwa jika dana hibah Pemkab Cirebon sebesar Rp 4 miliar tidak cair, Sutardi siap menalangi. Pernyataan ini justru mengundang pertanyaan publik, jika benar Sutardi mampu menopang operasional KONI, mengapa gelombang pengunduran diri pengurus terus terjadi?
“Kalau satu-dua orang pengurus mundur itu wajar. Tapi ini kebanyakan pengurus mengundurkan diri. Berarti ada masalah dalam kepengurusan KONI,” tegas Imron.
Bupati menilai kisruh ini akan berdampak buruk pada pembinaan atlet, terutama jelang Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jawa Barat. Ia juga mengingatkan, konflik internal sudah berulang kali mengguncang KONI Kabupaten Cirebon dan belum ada tanda-tanda mereda.
Meski demikian, Imron menolak untuk memanggil Sutardi secara langsung. Ia beralasan KONI bukan bawahan bupati dan urusan pembinaan olahraga berada di bawah kewenangan KONI Jawa Barat.
“Kalau nanti ada kekosongan jabatan, ya harus ada penggantinya. Yang penting prestasi atlet Kabupaten Cirebon bisa naik,” ujarnya.
Menanggapi sindiran bupati, Sutardi tak tinggal diam. Ia menegaskan siap mundur, tetapi hanya jika permintaan itu disampaikan langsung oleh Bupati Imron, bukan lewat pihak lain.
“Kalau memang mau saya mundur, bupati sampaikan langsung. Itu lebih elegan untuk hentikan polemik,” kata Sutardi.
Ia juga mengklaim sudah menyelesaikan semua temuan Inspektorat, termasuk menggunakan dana pribadi untuk menutup kekurangan sebesar Rp200 juta. Langkah itu, menurutnya, diambil demi menyelamatkan KONI dari masalah hukum.
“Temuan sudah saya bereskan. Kalau pengurus mundur itu hak mereka. Saya juga berhak melakukan PAW. Kita sebentar lagi BK, jangan sampai atlet terganggu,” ujarnya.
Sutardi optimistis sisa dana hibah Pemkab sebesar Rp4 miliar akan cair, dan meyakini tidak ada alasan bagi KONI Jabar menolak kepengurusan baru yang ia bentuk.
Pertarungan pernyataan antara Imron dan Sutardi menambah panas suasana di tengah isu pemakzulan Ketua KONI. Gelombang pengunduran diri pengurus inti semakin memperkuat dugaan adanya masalah mendasar di tubuh organisasi olahraga ini.
Dengan BK Porprov Jawa Barat yang kian dekat, masa depan pembinaan atlet Kabupaten Cirebon kini berada di persimpangan, terselesaikannya konflik atau tergerusnya prestasi akibat kisruh berkepanjangan.(Ismail/KC)