CirebonRaya

Patuhi SE Gubernur Jabar, Sekolah di Majalengka Berlakukan Jam Belajar Pukul 06.30 WIB

kacenews.id-MAJALENGKA-Semua sekolah di Kabupaten Majalengka baik negeri maupun swasta mulai SD hingga SMA sudah mulai masuk dan memberlakukan jam belajar pukul 06.30 WIB sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Majalengka Rd. Muhammad Umar Ma`ruf menyebutkan, semua sekolah tidak ada yang mengajukan keberatan ketika dilakukan perubahan jam sekolah mulai pukul 06.30 WIB.

Semua murid SD ataupun pelajar SMP hingga siswa SLTA kini akhirnya sudah terbiasa dengan perubahan jam sekolah tersebut.

“Sejak diberlakukannya SE Gubernur yang ditindaklanjuti SE Bupati perihal jam masuk sekolah belum ada pengaduan dari pihak orang tua ataupun dari pihak sekolah, semua berjalan lancar dan bahkan tidak terdengar ada yang mengeluh,” ungkap Umar.

Bagi siswa ataupun guru, menurut Umar, dengan perubahan jam sekolah lebih memiliki waktu untuk keluarga, sedangkan bagi siswa pada saat Sabtu disarankan untuk mengisi waktu dengan kegiatan lain yang menunjang pendidikan karakter bagi anak.

Bagi para siswa di Kabupaten Majalengka ini tidak hanya jam masuk yang mengikuti SE Gubernur, namun juga imbauan anak untuk tidak menggunakan sepeda motor ke sekolah.

Sejumlah sekolah sudah memberlakukan hal tersebut. Bahkan di sejumlah SMP di wilayah utara Majalengka, anak – anak berangkat sekolah sudah terbiasa menggunakan sepeda angin. Tak heran jika di SMP wilayah kecamatan Ligung area parker justru dipenuhi sepeda anak sekolah.

Sementara itu, Wisnu salah seorang siswa SMA asal Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati yang semula menggunakan sepeda motor ke sekolahnya di SMA Negeri 1 Majalengka, kini terpaksa naik kendaraan umum atau terkadang diantar orang tuanya ke sekolah dan saat pulang naik kendaraan umum

“Percuma bawa sepeda motor juga, parkir harus jauh dari sekolah agar tidak diketahui guru, karena parkir jauh harus naik lagi kendaraan umum.Jadi ya mending sekalian naik umum,” ungkapnya.

Kondisi yang sama juga dilakukan Dea, siswa lainnya, terkecuali menurutnya, jika kesiangan dia menggunakan grab namun harus turun beberapa puluh meter dari sekolah.”Kalau kesiangan pake grab,” ungkapnya.

Sedangkan sejumlah siswa SMP I Majalengka banyak yang memilih berjalan kaki walaupun rumahnya berjarak 1 km ke sekolah.”Jalan kaki ramai-ramai,” kata Beben.(Ta)

Related Articles

Back to top button