Finansial

Buka Peluang Investasi Peternakan Sapi dan Pertanian Pemkab Bakal Gandeng Australia

kacenews.id-MAJALENGKA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka berencana melakukan kerjasama dan membuka peluang investasi peternakan sapi perah dan pertanian dengan Australia melalui skema sister city. Hal ini, diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan.

Bupati Majalengka, Eman Suherman mengungkapkan, berdasarkan keterangan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Ali Murtopo Simbolon, potensi alam Kabupaten Majalengka cocok untuk pengembangan sektor peternakan dan pertanian.

“Akhir pekan kemarin kami mendapat kunjungan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Setelah melihat langsung potensi wilayah di Majalemgka, pihak Kemenko Perekonomian menyimpulkan bahwa Majalengka sangat berpeluang menjadi mitra strategis dalam kerja sama lintas negara sektor peternakan dan pertanian,” ungkap Bupat Eman.

Menurutnya, setelah penjajakan dan melakukan peninjauan lapangan, beberapa waktu kedepan, akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis, memastikan kesiapan Kabupaten Majalengka dalam menerima investasi serta membangun sistem peternakan modern, menyeluruh dan terpadu .

Kepala Bidang Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Majalengka Siti Noroni mengungkapkan, pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dan Kementrian akan dtindaklanjuti kembali untuk membocarakan persoalan teknis.

“Prinsipnya Pemertintah Kabupaten Majalengka akan membuka peluang bagi siapapun investor bidang peternakan sapi perah dan industri pengolahan susu, baik pengusaha dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Siti Norini.

Menurutnya lahan yang dibutuhkan untuk peternakan dan olahan susu melalui skema sister city tersebut mencapai sekitar 200 hektare yang lokasinya berada dikawasan yang bersuhu udara dingin seperti Kecamatan Banjaran yang sudah mulai ada piopulasin sapi perah, atau kecamatan Talaga Cikijing, Cingambul, Lemahsugi, Malausma , Argapura .

Sementara itu di Kecamatan Banjaran sendiri kini memiliki populasi sapi perah yang dikelola sekitar 100 orang petani sekitar 300 ekor.

Selama ini para petani menjual susu ke Kuningan melalui koperasi yang dikelola para peternak, dengan harga jual Rp 7.000 per liter. Atau dijual eceran ke konsumen langsung dengan harga Rp 10.000 per liter.

Tidak berkembangnya peternakan sapi perah menurut Siti Norini diduga karena harga jual yang murah sedangkan biaya produksi lumayan tinggi karena menyita waktu, sehingga para peternak harus mencari pekerjaan lain atau bertani lain disamping beternak sapi perah .

“Namun jika saja ada investor yang bersedia berinvestasi dibidang sapi perah tentu ini akan membuka jalan bagi para peternak sapi perah di Majalengka dan mereka bisa mengirim susu ke industry pengolah susu nanti dengan harga jual jual yang lebih tinggi,” ungkap Kabid Peternakan Siti Norini.

Kunjungan kerja Deputi Kemenko Perekonomian ke Majalengka disertai Sekretaris Deputi, PTPN Regional II, Perum Perhutani, PT RNI, PT Indolakto, PT Way Livestock Indonesia, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Propinsi Jawa Barat dan Bandung Barat.(Ta)

Related Articles

Back to top button