Terkendala Sulitnya Akses Alat Berat ke Sejumlah Titik, Pengerukan Sungai Singaraja di Kabupaten Cirebon Tersendat

kacenews.id-CIREBON- Pengerukan atau normalisasi Sungai Singaraja yang melintasi enam desa di tiga kecamatan Kabupaten Cirebon masih berjalan tersendat. Kendala utama adalah sulitnya akses alat berat ke sejumlah titik, sementara warga menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terkesan lamban merespons, bahkan dianggap lebih fokus pada rotasi jabatan ketimbang menangani persoalan banjir yang mengancam ribuan penduduk.
Sungai Singaraja, yang melintasi Kecamatan Lemahabang, Astanajapura, dan Pangenan, masuk dalam program normalisasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis). Dari enam desa yang direncanakan, baru Desa Japura Lor dan sebagian Desa Lemahabang yang dikeruk.
Desa lainnya seperti Tuk Karangsuwung, Japura Kidul, Japurabakti, dan Astanamukti masih tertunda karena minim dukungan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon.
Perwakilan Forum Tiga Kecamatan, Aunurrofiq, mengungkapkan, warga sudah berulang kali berkoordinasi dengan BBWS Cimancis. Bahkan BBWS sudah mengirim surat resmi ke Pemkab Cirebon untuk meminjamkan alat berat, namun hingga kini belum direspons.
“Kami kecewa. BBWS sudah siap membantu, tapi Pemkab tidak merespon surat peminjaman alat berat. Yang kami lihat justru pejabat lebih sibuk mengurus rotasi jabatan ketimbang mengurus banjir yang mengancam warga,” katanya, Rabu (30/7/2025).
Anggota Karang Taruna Desa Japura Kidul, Sutrisno, mengemukakan keterlambatan pengerukan memperbesar risiko banjir ketika musim hujan tiba. Menurutnya, warga sudah menunggu aksi nyata, bukan sekadar janji.
“Sungai ini rawan meluap. Kalau tidak segera dikeruk, kami khawatir banjir besar terjadi. Pemerintah jangan kalah sibuk dengan urusan jabatan, karena ini menyangkut keselamatan warga,” katanya.
Forum warga mendesak Pemkab segera memfasilitasi peminjaman alat berat milik DPUTR agar normalisasi bisa segera diselesaikan sebelum puncak musim hujan. Hingga berita ini diturunkan, pihak DPUTR Kabupaten Cirebon belum memberikan keterangan meski sudah dihubungi media.(Is)