Finansial

Manfaatkan Dana Desa, Budidaya Bebek Pemdes Sumber Wetan Raup Untung Rp 10 Juta Per Bulan

kacenews.id-MAJALENGKA-Budidaya bebek petelur menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, karena permintaan pasar yang tinggi ditunjang produktifitas yang juga tinggi. Dari hasil usahanya dia mampu meraup untung sekitar Rp 10.000.000 per bulan.

Kepala Desa Sumber Wetan Usi Sanusi menyebutkan, untuk menjalankan usaha bebek petelur ini memanfaatkan lahan kosong milik desa dan modal dari Dana Desa, dari jumlah 400 ekor bebek yang dipelihara, setiap harinya mampu memproduksi sebanyak 300 telur bebek dengan harga jual senilai Rp 2.000 pert butir. Telur – telur yang diproduksinya diambil langsung perajin telur asin dan konsumen lainnya.

Dari hasil usaha tersebut Desa Sumber Wetan mampu meraup untung sekitar Rp 10.000.000 per bulan.

Bebek yang dipelihara ini dilakukan di kandang tidak digembala seperti peternak bebek lainnya yang menggembala dengan mencari ke daerah – daerah yang tengah memanen sawah.

“Saya awalnya melihat peternak bebek yang terus nomaden mencari swah yang sedang panen, mereka menggembala bebeknya di sana dan menjual telur di tempat mereka menggembala. Hasilnya cukup banyak dari 100 bebek sekitar 90 yang betrelur,” ungkap Usi.

Setelah itu Usi mencoba memelihara bebek yang disimpan di kendang dengan memanfaatkan lahan kosong tidak jauh dari rumah, hal dilakukan agar Desa memiliki pendapatan disamping pendapatan dari Dana Desa, Dana Aloaksi desa serta pendapatan lain yang sah.

“Pemerintah terus menerus menyarankan agar desa memiliki penghasilan, kalau desa lain bisa memanfaatkan alamnya untuk menjadi sebuah tempat wisata, sementara Sumber Wetan tidak memungkinkan mengadopsi membangun wisata, sehingga kami mencari peluang usaha lain, dan bebek petelur menjadi salah satu pilihan,” ungkapnya.

Dari 400 ekor bebek yang dipeliharanya setelah bebek besar hasilnya lumayan tinggi, karena 300 ekor bebek diantaranya setiap hari bertelur, dan pembelinya setiap harti langsung datang ke kendang untuk mengambil telur.

“Dari usaha ini sejak kurang lebih satu tahun, bisa memberdayakan sejumlah warga untuk bekerja di kendang, setiap hari Kamis, kami juga bisa berbagikepada warga kurang mampu, lansia, dan anak yatim,” ungkap Kepala Desa Sumber Wetan, Usi Sanusi, Kamis (24/7/2025).

Menurutnya dengan produksi 300 butir telur per hari dan harga jual telur Rp 2.000 per buitir, dia memperoleh pendapatan kotor sekitar Rp 18.000.000 per bulan, jika dikurangi upah kerja, pembelian pakan, perawatan kendang dan lain – lain masih bisa memperoleh keuntungan kurang lebih Rp 10.000.000 per bulan.

“Usaha ini merupakan bagian dari program pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang digaungkan oleh Pemerintah Pusat. Selain fokus pada aspek ekonomi, program ini juga memiliki dampak sosial yang besar.” ungkapnya.

Kedepan Usi berencana untuk mengembangkan produk olahan telur bebek, seperti telur asin. Program ini akan dikelola sebagai bagian dari pemberdayaan UKM desa dan pelatihan kewirausahaan bagi warga, khususnya ibu rumah tangga.

“Ke depan, Pemerintah Desa menargetkan untuk memperluas budidaya hingga 1.000 ekor bebek petelur, guna meningkatkan produksi dan membuka lebih banyak lapangan kerja di desa kami,” ungkap Usi.

Budidaya bebek petelur terbukti menjadi peluang usaha desa yang menguntungkan dan berkelanjutan. Selain mudah dikelola, permintaan pasar terhadap telur bebek cukup tinggi, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku telur asin.

Dengan strategi pemasaran yang tepat, sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat, serta dukungan dana yang transparan, Desa Sumber Wetan membuktikan bahwa usaha ternak bebek petelur bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal .(Tat)

Related Articles

Back to top button