Bupati Imron: Pemerintah Butuh Media sebagai Penyeimbang, Kolaborasi Tanpa Sekat

kaceNews.Id-CIREBON-Bupati Cirebon, H. Imron menegaskan, dalam menjalankan pemerintahannya, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, melainkan butuh kolaborasi semua pihak. Salah satunya dengan insan media.
Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Cirebon, H Imron saat menerima kunjungan silaturahmi dari Kabar Cirebon Grup Pikiran Rakyat di kantor Setda Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2025).
Menurut Imron, media memiliki peran sangat penting dan strategis untuk memberikan masukan baik bersifat kritik, atau pun narasi positif. Pasalnya, media menjadi alat kontrol pemerintah sebagai evaluasi dalam menjalankan segala program dan roda pemerintahan.
“Saya sering mendapatkan informasi dari para wartawan. Jadi saya tidak hanya menerima informasi dari bawahan saja, melainkan dari wartawan juga. Saya ingin tahu perkembangan pastinya secara langsung, agar bisa memutuskan dengan baik dan benar,” kata Imron.
Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Cirebon ini menyebut, perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini tidak bisa dibendung. Media di Cirebon cukup banyak, sehingga beragam berita semua ada.
“Banyak persoalan yang ada di Kabupaten Cirebon, tahunya dari media. Sehingga, saya langsung memerintahkan kepada dinas terkait untuk menindaklanjutinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imron menjelaskan viralnya jalan rusak di wilayah timur Kabupaten Cirebon tidak lepas dari media, baik itu media sosial, website maupun surat kabar. Tetapi, pihaknya tetap menerima masukan demi kemajuan daerah.
“Kini jalan rusak di wilayah timur sedang progres. Tetapi ada mekanismenya dulu, karena butuh waktu untuk lelang dan pengerjaan, tetapi tahun sekarang mudah-mudahan semua beres,” katanya.
Selain jalan rusak, kata Imron angka pengangguran yang masih menjadi persoalan. Akan tetapi dengan tekad, pihaknya akan mempermudah dalam proses perizinan.
“Kita lakukan proses perizinan harus cepat, karena banyak investor yang akan investasi di Kabupaten Cirebon. Artinya, para investor akan membuka lapangan pekerjaan selebar-lebarnya. Jadi angka pengangguran akan berkurang,” katanya.
Sementara soal sampah, lanjut Imron, baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menjalin kerja sama dengan PT Global Energy Investama Group (GEIG) untuk penanganan sampah.
“PT GEIG mampu memproduksi sampah menjadi energi listrik. Sedangkan kebutuhan sampah di Kabupaten Cirebon 1.200 ton perharinya, sedangkan perusahaan tersebut membutuhkan minimal 600 ton sehari. Artinya sampah di Kabupaten Cirebon bisa terselesaikan,” katanya.
Terbaru, kata Imron, pihaknya sedang melakukan penataan kawasan Batik Trusmi Cirebon. Pasalnya, kawasan tersebut direncanakan dijadikan Malioboronya Cirebon.
“Kerja sama antara Pemkab Cirebon dan unsur forkopimda dan dinas terkait untuk penataan kawasan Batik Trusmi ini sudah berjalan. Bahkan, para pedagang yang biasanya berjualan di jalan tersebut, kini dipindahkan ke Jalan KH Abbas. Serta, pemda juga mengelar berbagai seni dan budaya untuk meramaikan kawasan kuliner dan Batik Cirebon,” ujarnya.
Pemimpin Redaksi HU Kabar Cirebon, Muhammad Alif Santosa mengapresiasi program pro rakyat yang digulirkan Bupati Imrom. Seperti penataaan kawasan Batik Trusmi, transformasi sampah dari limbah menjadi energi listrik, rencana perbaikan jalan rusak secara masif yang saat ini sedang dikebut untuk dilaksanakan, serta program lainnya yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Ia juga menegaskan, media massa memiliki tanggungjawab sebagai kontrol sosial dengan menyoroti isu-isu yang berhubungan langsung dengan rakyat. Kebijakan pemerintah yang pro rakyat tentu akan mendapatkan apresiasi, namun sebaliknya, jika kebijakan tidak berpihak pada rakyat, kritik media akan tajam pada pengambil kebijakan.
“Kritik media ini sebagai rasa kasih sayang kepada pemerintah, bentuk kontribusi dalam sebuah pembangunan di daerah. Sebuah bahan evaluasi. Artinya, dengan kritik tersebut, fungsi media sebagai kontrol sosial berjalan dengan baik. Dan sebuah daerah, di mana media massa memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi, itu artinya, iklim demokrasi dan keterbukaan informasi sangat baik,” katanya.
Sebagai wartawan yang sudah puluhan tahun menjalankan tugas jurnalistik, Alif mengapresiasi kepemimpinan Bupati Imron yang tidak alergi kritik. Bahkan, memberikan ruang selebar-lebarnya kepada wartawan dari berbagai media untuk melakukan peliputan.
“Yang lebih saya kagumi lagi, setelah salat subuh, yang pertamakali beliau lakukan adalah baca koran. Dan koran yang dibaca adalah Harian Umum Kabar Cirebon. Ini sebuah penghargaan luar biasa bagi kami. Dan Pak Bupati Imron sangat mendukung kemajuan koran lokal,” tambahnya.(Junaedi)