Bulan KKN

Oleh: Sukanda Subrata
Penulis Lepas
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan implementasi dari salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. Beberapa desa di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya dijadikan tempat bagi mahasiswa dalam program KKN.Biasanya ini berlangsung antara Juli hingga Agustus.Mereka adalah mahasiswa S1 dari universitas yang ada di Kabupaten Cirebon. Mahasiswa yang ber-KKN di desa kadang dari Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Bunga Bangsa Cirebon, atau UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Mereka di bawah dosen pembimbing datang berkelompok untuk menginap di desa yang ditunjuk dengan sistem kontrak. Sangat berbeda dengan mahasiswa KKN beberapa dekade lalu.Mereka tidak kesulitan untuk tinggal di desa, banyak warga menawarkan rumahnya untuk ditempati.Bisa jadi karena kini peradaban manusia desa sudah beralih kepada putaran komersial.Di mana dalam kehidupan di masyarakat kini tidak ada yang namanya gratis. Besar kecilnya suatu kegiatan harus ada uangnya, apalagi menempati rumah orang.Dulu masyarakat desa sangat bangga ketika desanya dijadikan tempat KKN. Dan masyarakatpun berharap desanya akan dijadikan rujukan oleh mahasiswa sebagai masukan kepada pemerintah. Kini masyarakat desa SDM-nya sudah lumayan bagus, baik secara kuantitas maupun secara kualitas.Kini para pemuda desa banyak yang sudah menjadi sarjana.Jauh berbeda dengan sebelumnya, sarjana yang ada di desa bisa dihitung dengan jari, bahkan mendengar kata sarjana saja asing.
Jika benar pandangan masyarakat terhadap mahasiswa seperti itu, maka unversitas harus membuat formulasi agar mahasiswanya bermanfaat dan terasa keberadaannya di masyarakat. Program-program KKN-nya harus beririsan dengan program desa dan kehidupan masyarakat setempat.Ilustrasinya kepada desa yang mayoritas nelayan tak baik diberi materi pertanian dan perkebunan, akuntasi dan sebagainya, karena akan sia – sia. Ajari saja mereka pembaharuan tentang menangkap ikan, manejemen perikanan, pendistribusian dan perikanan, sehingga program – program tidak bersinggungan dengan program yang sedang berjalan .Jangan sampai program KKN ini merecoki sekalipun tujuannya membantu.Kasus seperti ini masih sering terjadi, apalagi bulan Juli jelang Agustus masyarakat sibuk menyiapkan diri untuk menyambut HUT RI.
Masyarakat yang beragam karakter dan profesi ingin mendapat pengakuan dan perhatian dari mahasiswa.Masyarakat bisa menginformasikan kondisi kehidupan sosial budaya setempat secara real.Tidak terikat dengan kepentingan lain, politik misalnya, bicara apa adanya.Nah yang seperti ini sebenarnya esensi KKN yang sebenarnya, tidak mengada ada.
Selama ini, mahasiswa hanya berbaur dan aktif di PAUD, masjid dan balai desa setempat.Mereka memberikan masukan dan saling berbagi pengetahuan.Mereka tidak berbaur dengan masyarakat di luar itu, makanya pantas dampak sosialnya tidak ada.Harus dipahami oleh mahasiswa bahwa derajat manusia itu sama, kita masih warga kabupaten, kita sama – sama muslim dan sebagainya.Tak ada yang boleh merasa lebih tinggi dari orang lain. Mereka statusnya masih mahasiswa, bagaimana jika sudah menjadi sarjana, bagaimana jika sudah menjadi pejabat, pasti akan berindak sewenang-wenang.
Masyarakat desa kini heterogen.Potensi masyarakat dan potensi alamnya harus memenuhi unsur manfaat bagi lingkungan terdekatnya.Tugas mahasiswa adalah untuk mendorong setiap potensi setempat agar muncul menjadi konten yang kuat bagi masyarakat desa dan tak cukup hanya konteks saja. Masyarakat desa di dalamnya ada tokoh agama,tokoh pendidik, tokoh seni budaya, tokoh masyarakat,tokoh pemuda yang bisa dijadikan mitra dan sumber inspiratif bagi mahasiswa sehingga ketika kembali ke bangku kuliah sudah punya materi yang cukup.
Kita yakin ketika mahasiswa bisa mengambil hati masyarakat,maka apa yang dibutuhkan mahasiswa masyarakat desa pun dengan suka hati akan membantunya.Selamat ber-KKN bagi mahasiswa, semoga bulan Juli dan Agustus menjadi awal yang baik bagi kalian untuk meraih gelar sarjana.***