CirebonRaya

Wawali Dorong Transformasi Sampah Jadi Energi Tanpa Bebani APBD

kacenews.id-CIREBON-Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Siti Farida Rosmawati menandaskan, penumpukan sampah liar yang menahun di Kebonbaru merupakan persoalan serius dan tidak bisa terus dibiarkan.

Hal tersebut disampaikan Siti Farida Rosmawati kepada Kabar Cirebon, Jumat, 18 Juli 2025. “Kota Cirebon sudah darurat sampah lho. Tidak bisa menunda lagi harus segera tertangani. Sampah seperti bom waktu, karenanya saya mengajak semua pihak untuk bahu membahu menjaga lingkungan dan membuang serta memilah sampah pada tempatnya,” ujarnya.

Siti Farida memahami betul keresahan masyarakat. Karenanya, sejak awal ia melakukan berbagai langkah solutif penanggulangan sampah yang telah disampaikan kepada dinas teknis dan juga kepada wali kota.

“Pertama, saya menginisiasi dan memfasilitasi hadirnya teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai solusi infrastruktur modern pengolahan sampah dari hulu ke hilir. Teknologi ini bekerja tanpa menghasilkan limbah sisa maupun polusi, karena seluruh prosesnya berbasis sistem terintegrasi yang ramah lingkungan,”.

“Kedua, RDF ini akan dibangun melalui skema kerja sama Build Operate Transfer (BOT) selama 30 tahun, dan yang paling penting tidak membebani APBD Kota Cirebon sama sekali. Semua peralatan dan perlengkapan disiapkan oleh investor dari Belanda, yang bahkan sudah melakukan presentasi dan paparan langsung di Balai Kota Cirebon.”

“Ketiga, hasil dari pengolahan sampah ini sangat bermanfaat, tidak hanya mengurangi volume sampah, tapi juga menghasilkan sumber energi baru berupa tenaga listrik dan briket pemanas yang sangat dibutuhkan oleh sektor industri,” jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, saat pabrik pengolahan sampah terpadu dibangun, dipersiapkan semuanya, untuk mengatasi sampahnya gunakan insenerator di titik-titik TPS se Kota Cirebon, agar beban di TPA Kopiluhur sedikit terbantu. Kemudian, penggunaan teknologi tersebut, bisa membuka lapangan pekerjaan yang mampu menyerap 400 hingga 500 orang

“Sewaktu Pak Menteri Lingkungan Hidup datang ke TPA Kopi Luhur, beliau mengultimatum pemkot agar dalam waktu enam bulan harus sudah menyiapkan strategi pegelolaan sampah, karena yang sekarang masih open dumping, bahkan Tim Gakum LH sudah memasang garis kuning di TPA Kopi Luhur, itu tidak main-main lho,” ujarnya.

Karenanya, ia berharap seluruh pemangku kebijakan di Pemkot Cirebon menyatukan langkah dan membuka jalan agar penanganan sampah terintegrasi tersebut bisa direalisasikan secepatnya. “Jangan sampai solusi yang sudah di depan mata justru tertunda karena tarik-menarik kepentingan,” ungkapnya.(Lif)

Related Articles

Back to top button