CirebonRaya

TPA Kopiluhur Masih Bermasalah, Mahasiswa Untag Memecat Kepala DLH Kota Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Belasan mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) 19
45 yang tergabung dalam Aliansi Gugatan Rakyat Cirebon menggelar aksi unjuk rasa sambil membentangkan spanduk dan berorasi di tengah perempatan lampu merah Jalan Siliwangi Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Kamis (17/7/2025).

Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan yang ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Tiga tuntutan itu yakni, mendesak adanya kebijakan Pemkot Cirebon terhadap pengelolaan TPA Kopiluhur Kelurahan Argasunya dan penyelesaian kongkrit untuk masyarakat sekitar, mengevaluasi kinerja Pemkot Cirebon untuk mengusut, dan mengadili jajaran DLH Kota Cirebon yang bertanggung jawab dengan tidak memutasi atau merotasi bahkan promosi jabatan selama sebelum adanya penyelesaian masalah.

Kemudian, Pemkot Cirebon didesak untuk segera merealisasikan visi misi serta program kerja yang dijanjikan kepada rakyat. Mereka yang tak puas berorasi di perempatan lampu merah tersebut, bergerak ke arah balaikota.

Namun, mereka tidak diijinkan oleh petugas kepolisian karena di sepanjang Jalan Siliwangi menuju balaikota bertepatan dengan acara Festival Kuliner Jalur Rempah yang masih dalam rangkaian Hari Jadi Cirebon ke-598.

Tak lama kemudian, Kepala Bidang (Kabid) Penataan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto menemui mereka. Para mahasiswa menyampaikan tuntutan aksi mereka dan menyerahkan sejumlah sampel air yang tercemar limbah sampah TPA Kopiluhur.

Perwakilan mahasiswa yang juga warga Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Romadoni mengatakan, mahasiswa sudah melakukan kajian lingkungan terhadap aspek lingkungan sekitar di Argasunya.

“Kami juga sudah mengambil sampel air yang tercemar limbah sampah TPA Kopiluhur. Air di Argasunya sudah tidak dapat dipergunakan oleh masyarakat Argasunya karena sudah tercemar limbah sampah TPA Kopiluhur,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Penaatan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto menjelaskan, seluruh proses kini tengah berjalan, menindaklanjuti permintaan warga agar lingkungan tetap bersih dan aman. “Semuanya sedang dalam proses, seperti yang diminta masyarakat supaya bersih,” jelasnya.

Pihaknya pun telah memiliki instalasi pengolahan limbah, namun ada beberapa titik yang memerlukan penambahan sumur resapan. Proses pembuatan sumur tambahan pun sedang dilakukan. Untuk mengatasi kebocoran limbah yang terjadi, DLH telah melakukan tindakan darurat.

“Kita sudah membendung beberapa titik resapan yang bocor. Mulai minggu ini, kita juga akan membangun benteng baru untuk menahan resapan air limbah yang licin dan keluar ke permukaan,” kata Andi.

Menurutnya, kebocoran terjadi kemungkinan karena usia instalasi yang sudah belasan tahun. Selain itu, faktor cuaca dan beban sampah turut memperburuk kondisi.

“Ketika hujan deras, kolam limbah penuh. Tanah di sekitarnya bergeser dan mendorong dinding penahan hingga retak. Dari situlah air limbah keluar,” tuturnya.

DLH telah bergerak cepat dengan membuat penahan sementara dari tanah. “Insya Allah, mulai minggu ini juga kita bangun benteng permanen untuk menahan dinding yang bergeser,” imbuhnya.

Pada intinya, saat ini DLH sedang melakukan perbaikan dan pembenahan di TPA tersebut. Belasan mahasiswa pun kembali ke kampus dengan tertib.(Jak)

Related Articles

Back to top button