CirebonRaya

Sepi Siswa Mendaftar, 26 SMK Swasta di Kota Cirebon Terancam Terpuruk

kacenews.id-CIREBON-Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) yang bertujuan mengurangi angka anak putus sekolah mendapat respons positif dari berbagai pihak. Namun, penerapan kuota hingga 50 murid per kelas pada jenjang pendidikan menengah masih menimbulkan pro dan kontra.

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 463.1/Kep.323-Disdik/2025, menuai kritik dari pihak sekolah swasta khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Cirebon yang saat ini mengalami penurunan jumlah murid baru.

Kepala SMK Cipto Kota Cirebon, Ari Nur Rahmat menyebut, jumlah siswa baru di sekolah swasta mengalami penurunan yang sangat signifikan sejak diumumkannya hasil sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

“Ironisnya, banyak siswa yang sudah mendaftar ke sekolah swasta malah mencabut berkasnya dan beralih ke sekolah negeri karena kuotanya bertambah lewat program PAPS ini,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Ketua Forum SMK Swasta Kota Cirebon ini menjelaskan, kebijakan tersebut memperbolehkan penambahan jumlah siswa dalam satu kelas hingga maksimal 50 orang. Namun menurutnya, data pokok pendidikan (Dapodik) hanya mengakomodasi 36 murid per rombongan belajar (rombel) atau kelas.

“Pertanyaannya, kalau Dapodik saja menolak lebih dari 36 siswa, lalu sisanya dikemanakan? Maka ada wacana membuka rombel baru dan inilah yang menyebabkan masyarakat makin tertarik masuk sekolah negeri,” jelasnya.

Diakui Ari, sekolah yang dipimpinnya itu hingga pertengahan Juli 2025 saja hanya memiliki satu pendaftar murid baru. Kondisi ini sangat kontras dengan tahun sebelumnya, yang memiliki 8 murid.

“Awalnya ada dua pendaftar, tapi satu pindah. Yang satu lagi masih kami layani sebaik mungkin. Kami bahkan bebaskan biaya praktikum, tak ada SPP, dan uang gedung pun kami gratiskan,” ucapnya.

Ari menambahkan, rata-rata penurunan jumlah siswa yang mendaftar SMK di Kota Cirebon sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Data ini sangat mengkhawatirkan karena menunjukan minat masyarakat terhadap sekolah swasta menurun drastis sejak diberlakukannya PAPS,” imbuhnya.

Selain itu, penurunan jumlah siswa ternyata tidak hanya dialami oleh SMK Cipto saja. Berdasarkan data yang diperoleh per 16 Juli 2025, terdapat sejumlah SMK swasta di Kota Cirebon yang hanya memiliki belasan, bahkan tidak memiliki murid baru untuk tahun ajaran 2025/2026.

Beberapa di antaranya adalah SMK Pakungwati dengan 0 murid, SMK Rise 1 murid, SMK Widya Utama 4 murid, dan SMK Veteran 11 murid. Sementara itu SMK dengan murid baru diatas 100, ada SMK Presiden dengan 102 murid, SMK Al-Hidayah 117 murid, dan SMK Wahidin 411 murid.

“Kalau murid semakin sedikit, guru pun bisa kehilangan pekerjaan. Bila sekolah swasta tutup, ini bisa jadi sumber pengangguran baru dari sektor pendidikan,” kata Ari.

“Kalau memang niatnya membantu anak dari keluarga kurang mampu, sebaiknya tidak semua diarahkan ke sekolah negeri. Pemerintah bisa bantu lewat subsidi langsung kepada siswa agar bisa tetap sekolah di swasta,” ungkapnya.

Masih kata Ari, sekolah swasta selama ini tidak pernah mempersulit murid dari keluarga tak mampu. Bahkan, banyak siswa yang telah lulus dari SMK Cipto langsung mendapat pekerjaan di klinik, apotek, hingga restoran, dan sebagian melanjutkan kuliah jika memiliki kemampuan finansial.

“Kami tidak anti dengan program pemerintah, tapi kami butuh kebijakan yang adil dan seimbang. Pemerataan pendidikan bukan berarti menumpuk siswa di sekolah negeri saja,” pungkasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman mengungkapkan, pihaknya saat ini dalam proses pendataan melalui para pengawas sekolah.

“Oleh koordinator SMK di KCD masih dikonfirmasi ke para pengawas,” ungkapnya. (Jaka/KC)

Untuk Diboks (Bisa Minta Bantuan ke Ajay)

Data Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026
SMK Swasta di Kota Cirebon

1. SMK Pakungwati: 0 Murid Baru
2. SMK Rise Kota Cirebon: 1 Murid
3. SMK Cipto Cirebon: 1 Murid
4. SMK Widya Utama: 4 Murid
5. SMK Telekomunikasi Budiarti: 5 Murid
6. SMK NU Kota Cirebon: 6 Murid
7. SMK Gracika: 10 Murid
8. SMK Veteran: 11 Murid
9. SMK Nasional: 11 Murid
10. SMK Telekomunikasi Sekar Kemuning: 16 Murid
11. SMK Al Istiqomah: 17 Murid
12. SMK Taman Karya Madya Ekonomi: 19 Murid
13. SMK Budiarti: 24 Murid
14. SMK Nurul Huda Jannatun Cirebon: 25 Murid
15. SMK Taman Karya Madya Teknik: 27 Murid
16. SMK Kartika Cirebon: 30 Murid
17. SMK Muhammadiyah Cirebon: 34 Murid
18. SMK Bina Insan Mandiri: 50 Murid
19. SMK Informatika Al Irsyad: 51 Murid
20. SMK Cendekia: 52 Murid
21. SMK Pariwisata: 54 Murid
22. SMK PUI Kota Cirebon: 65 Murid
23. SMK Pelayaran Buana Bahari Cirebon: 70 Murid
24. SMK Presiden Kota Cirebon: 102 Murid
25. SMK Al-Hidayah: 117 Murid
26. SMK Wahidin Cirebon: 411 Murid

Related Articles

Back to top button