Ayumajakuning

Akibat Keterbatasan Anggaran, Jalan di Majalengka 20 Persen Rusak Parah

kacenews.id-MAJALENGKA-Sekitar 20 persen, panjang jalan yang dikelola kabupaten di Kabupaten Majalengka dalam konsisi rusak parah dan sedang, perbaikannya tidak akan bisa dilakukan dalam satu tahun anggran akibat keterbatasan dana yang dimiliki APBD.

Menurut keterangan Bupati Majalengka Eman Suherman, 20 persen dari panjang jalan 953 kilometer sangatlah tinggi, dan kerusakan jalan tersebut di sebagian ruas jalan sudah berlangsung bertahun – tahun sehingga butuh anggaran yang lebih besar dari yang diperkirakan.

Di tahun 2025 anggaran untuk infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) hanya Rp 74 miliaran saja, sedangkan kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan dan pembukaan jalan baru, perbaikan jembatan dan perbaikan irigasi anggarannya berkali lipat dari Rp 75 miliar.

Ruas jalan yang kondisinya rusak parah diantaranya saja adalah Cihaur–Sukamenak–Haurgeulis Cikidang. Di tanjakan memasuki Desa Haurgeulis, jalan anjlok dan patah, kondisi ini rawan terjadi kecelakaan karena hanya bisa dilintasi Sebagian badan jalan saja. Itupun mengkhawatirkan, belum lagi dititik lainnya yang jalannya penuh lubang.

Padahal ruas jalan ini biasanya dimanfaatkan para pengguna jalan dari Kecamatan Lemahsugih menuju Majalengka atau sebaliknya untuk memperpendek jalan tempuh. Namun dengan rusaknya jalan akhirnya pengguna jalan memutar melintasi jalur Talaga.

“Di tahun ini ada beberapa ruas jalan yang nampaknya beberapa tahun terakhir tidak pernah tersentuh. Sehingga jalan itu kondisinya sangat rusak parah, jangankan masyarakat yang setiap hari lewat, saya pun kemarin mencoba ke sana, rusaknya luar biasa. Lubang-lubang jalan sudah dalam,” ungkap Bupati Eman.

Eman juga menyebut ruas jalan lain yang bertahun – tahun tidak mendapat perbaikan dan selama ini dikeluhkan pengguna jalan adalah ruas Majalengka – Dawuan lintas Leuwikidang – Jatisawit, serta Jatiwangi – Ligung serta sejumlah ruas jalan lainnya.

Upaya yang dilakukan sekarang menurut Eman adalah, perbaikan sebagian ruas jalan, misalnya untuk ruas Majalengka – Dawuan, akan diperbaiki hingga Jatisawit, sisanya dilakukan di tahun anggaran mendatang.

Hanya kata Eman pihaknya menekankan pada para pengusaha agar pengerjaanya mengedepankan kualitas jalan, jangan sampai jalan baru diperbaiki tiga bulan sudah rusak kembali, akhirnya perbaikan jalan tidak akan pernah tuntas karena tahun berikutnya harus sudah diperbaiki kembali.

“Masyarakat harus turut mengawasi, selain itu ketika pelaksanaan, jangan sampai ada lagi pengawas yang takut sama pengusaha sehingga mengawasi pekerjaan asal-asalan, pengawas jangan tersandera pengusaha, saya tidak ingin, dia harus betul-betul mengawasi sesuai dengan kompetensinya, kalau pekerjaan tidak sesuai sampaikan, arahkan mereka,” katanya.

Menurutnya, peran pengawas proyek pekerjaan sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas, selain itu peran inspektorat sebegai auditor penting untuk mengukur hasil pekerjaan, apakah sesua dengan anggaran yang dikeluarkan atau tidak.

“Jangan lagi ada yang menjual proyek, karena dengan begitu akan mengirangi kualitas pekerjaan, semua ingin mencari untung dampaknya kualitas terabaikan,” ungkap Eman.(Tat)

Related Articles

Back to top button