SMPN 1 Cilimus Siap Laksanakan Program Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB

kacenews.id-KUNINGAN- Menyikapi kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang mengharuskan seluruh siswa masuk sekolah dimulai pukul 6.30 WIB pagi sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi lima hari, hal itu disikapi dengan bermacam-macam pendapat termasuk orangtua siswa. Namun SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan kembali mempertunjukan hal yang berbeda.
Karena malah meluncurkan inovasi terbaru berupa Program Pembelajaran Jam Ke 0 yang belum pernah diberlakukan di sekolah-sekolah lain. Yakni, pembelajaran pembentukan karakter setiap hari dari mulai pukul 6.30 WIB hingga 7.10 WIB atau 40 menit.
Kepala SMPN 1 Cilimus, Ida Nurhaeda menyebutkan, di sekolah lain, waktu masuk sekolah pukul 6.30 WIB dan pulangnya pukul 14.00 WIB lebih. Tapi di sekolahnya diberi tambahan waktu 40 menit khusus untuk pembentukan pendidikan karakter yang dibiasakan secara terus menerus agar menjadi tradisi yang baik.
Nama inovasinya adalah Program Pembelajaran Jam Ke 0 atau sebuah program pembentukan karakter dengan menyiapkan siswa untuk tidak langsung belajar di kelas, melainkan menyiapkan batin dan mentalnya terlebih dahulu melalui kegiatan-kegiatan positif yang bisa membuat enjoy sekaligus happy.
Ditambah lagi, ada nuasana keagamaannya. Seperti, mulai Hari Senin pukul 6.30 WIB-7.10 WIB digunakan untuk kegiatan upacara bendera dan hal itu hampir sama di seluruh satuan pendidikan (Satdik).
Namun Hari Selasa di jam yang sama, digelar pentas seni (Pensi) berupa penampilan para siswa yang memiliki bakat di bidang seni baik menyanyi, membaca puisi dan sebagainya.
Langkah tersebut untuk memberikan ruang gerak bagi siswa setempat. Hari Rabu, Pembelajaran Jam Ke 0 dimanfaatkan untuk literasi sehingga para siswa banyak yang membawa buku bacaan dari rumahnya masing-masing. Tapi bagi yang tidak membawa, disediakan berbagai bacaaan termasuk novel non fiksi di ruang perpusatakaan.
Masih di hari yang sama, ada penerapan Program English Day untuk membiasakan siswa melakukan percakapan Bahasa Inggris atau story telling di depan seluruh siswa lainnya.
Hari Kamis dan Hari Jumat, Pembelajaran Jam Ke 0, dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan sehingga para siswa diharuskan Salat Duha, Yasinan, membaca asmaul husna dan salawatan.
Khusus bagi kelas 9, penghapalan asmaul husna menjadi salah satu syarat penting dalam kelulusan sehingga mesti menguasainya.
“Melalui pola membiasakan keagamaan selama dua hari tersebut, diharapkan dapat melembutkan hati para siswa yang di jaman sekarang sangat keras akibat kecanduan gadget atau handphone sehingga bisa lebih mudah menerima ilmu dan hal-hal positif lainnya,” ucapnya, Senin, 14 Juli 2025. (Yan)