Pendidikan

Sekolah Rakyat di Kota Cirebon Resmi Diselenggarakan, 100 Anak Keluarga Miskin Dapat Akses Pendidikan Gratis

kacenews.id-CIREBON-Siswa Sekolah Rakyat (SR) Kota Cirebon memulai hari pertama tahun ajaran 2025/2026, dengan menjalani tes kesehatan, yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Senin (14/7/2025).

Sekolah yang berlokasi di kawasan SMP Negeri 18 Kota Cirebon ini, secara khusus menjadi salah satu dari 65 tempat di Indonesia yang menjadi bagian dari percontohan SR.

Sekolah berasrama (boarding school) ini, dihuni 100 siswa yang terdiri dari 50 orang jenjang SD terbagi menjadi dua kelas (rombongan belajar) dan 50 siswa jenjang SMP yang terbagi menjadi dua rombel.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H Agus Mulyadi mengungkapkan, pada hari pertama para siswa melakukan tes kesehatan. Kemudian pada hari kedua para menjalani tes kebugaran. Karena perlu memetakan karakteristik anak yang terdiri dari berbagai lapisan.

Setelah itu hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada kepala sekolah untuk dipetakan. Sehingga dapat diketahui anak yang butuh perhatian khusus dan yang berlaku umum.

“Sarana dan prasarana on proses, kami liat sudah banyak yang disiapkan seperti tempat tidur, lemari dan sebagainya,” katanya.

Namun lanjut Agus, masih ada koreksi yang perlu dilakukan seperti pemisahan ruangan antara putra dan putri, sehingga perlu di sekat. Termasuk pengaturan tempat tidur dan kamar mandi putra dan putri masih terbatas, hanya ada tiga.

Menurutnya, sambil proses itu berjalan, jika ada yang perlu didukung selain lapor ke Kemensos, mungkin melalui Dinsos bisa memfasilitasi pelaksanaannya.

“Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan SR walaupun masih tahap awal, pasti banyak kekurangan. Komitmen pemerintah pusat instruksinya jalan saja dulu, kekurangan sambil bertahap. Makan sudah disiapkan oleh Dinsos,” tuturnya.

Kepala SR Terintegrasi 1 Cirebon, Khaerunisa mengemukakan, usai dilakukan cek kesehatan, kegiatan keagamaan, sosialisasi tata tertib, dan tes kebugaran, selanjutnya akan dilakukan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Ia menyebutkan, dari 100 murid, terdiri dari 63 putra dan 37 putri. Kemudian didukung 13 tenaga pengajar dan dan 1 pendidikan agama Islam (PAI). Ditambah petugas seperti tata usaha (TU), juru masak dan kebersihan.

“Kurikulum menggunakan multi entry dan multi exit, disesuaikan dengan keadaan siswanya. Ada asrama untuk gurunya juga,” katanya.

Sementara itu, salah satu orang tua murid SR jenjang SMP dari Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Rukaenah menyampaikan rasa syukur karena anaknya dapat disekolahkan di SR yang sepenuhnya gratis, termasuk seragam dan perlengkapan sekolah.

“Waktu SD di Argasunya. Alhamdulillah anaknya ingin banget sekolah, terus dimasukkan di SR ini. Kami terdaftar di Program Keluarga Harapan (PKH), enggak apa-apa anak saya diasramakan biar nurut,” ucapnya.(Jak)

 

 

Related Articles

Back to top button