Musim Tahun Ajaran Baru, Jasa Permak Seragam Kebanjiran Order

kacenews.id-MAJALENGKA-Musim tahun ajaran baru tidak hanya penjual seragam sekolah dan penjual alat tulis yang mengalami marema, namun juga penyedia jasa permak pakaian seragam dan pemasangan atribut sekolah ikut merasakan hal yang sama.
Banyak orang tua dan pelajar yang berusaha melakukan permak baju seragam sekolah karena baju yang dibeli dari toko kebesaran atau celananya kepanjangan sehingga begitu dibeli langsung mendatangi jasa permak untuk diperbaiki.
Banyak juga diantaranya yang meminta jasa jahit atribut sekolah dengan alasan dijahit dengan mesin akan lebih rapi dan jahitan lebih kuat dibanding dengan jahitan tangan atau istilah orang Majalengka dikecos.
Empat salah seorang orang tua murid yang anaknya masuk SMP dan SD, dia berusaha memperkecil baju seragam SD untuk anaknya yang baru dibelinya dari sebuah toko baju seragam di kawasan Girilawungan, Kelurahan Majalengka Wetan.
Badan anaknya yang akan masuk SD terbilang kecil dan pendek, baju di toko tidak ada yang pas untuk ukuran anaknya sehingga terpaksa dipermak.
“Celananya kepanjangan dan terlalu besar, jadi harus dikecilkan bagian pinggangnya, kalau dipaksakan pakai sabuk terlihat jelek,” ungkap Empat.
Hal yang sama juga dilakukan Rini dan Andini, anak mereka akan masuk sekolah di SMA, selain melakukan permak celana seragam mereka juga melakukan permak baju koko seragam untuk hari Jumat karena terlalu besar dan lengannya terlalu panjang.
Merekapun sekaligus memesan jasa memasang atribut sekolah (emdim) disebuah tempat jahit yang berada di depan toko pakaian seragam sekolah.
Untuk jasa memasang atribut bervariasi tergantung jumlah atribut sekolah yang dipasang. Untuk satu baju bisa dua hingga empat atribut, diantaranya atribut tingkatan sekolah yang dipasang di saku, nama siswa dan lambang sekolah tempat anak bersekolah.
Omo salah seorang penjahit pakaian dan penerima jasa permak Pambuti mengatakan, setiap harinya ada puluhan orang yang datang meminta jasa permak dan pemasangan emdim. Mereka yang datang ada yang mermak baju seragam bekas banyak pula yang baru dibeli dari toko.
“Ada kadang 30 orang yang datang bawa baju seragam meminta untuk diperbaiki, ada yang diperkecil, dipotong karena terlalu panjang, yang minta dipasang emdim juga banyak,” ungkap Omo yang enggan menyebut berapa pendapatan perharinya dengan alasan tergantung banyaknya pesanan.
Untuk satu orang yang datang ada yang membawa tiga hingga empat baju seragam yang akan dipermak, paling sedikit dua baju seragam. “Ada seragam sekolah, baju seragam koko, ada seragam pramuka,” katanya.
Lebih sepekan terakhir dia terus menyelesaikan pesanan permak dan pasang emdim, semua pemesan menunggu cepat selesai karena akan dipakai saat sekolah di hari Senin.
“Hampir teu ngadamelan nun sanes da seueur seragam sakola, sadaya diantosan, saurang aya nu opat acuk,” ungkap Omo sambil menunjuk tumpukan pakaian seragam di meja jahitnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Maman penyedia jasa permak lainnya di Pasar Cigasong, dia menerima banyak pesanan memasang emdim dan memperkecil bajus eragam sekolah.
“Duh wengi ge didamel da ngarantosan beres, Ayeuna Senen ge masih we seueur nu mesen dan cenah nembe meser seragam,” ungkap Maman.(Tat)