Pendidikan

Fenomena Baru Pendaftaran Siswa SD di Kabupaten Cirebon, Banyak Orangtua Daftarkan Anak di Menit Terakhir

kacenews.id-CIREBON-DI sebuah sekolah dasar negeri di pinggiran Kabupaten Cirebon, ruang kelas tampak lengang. Hanya belasan murid yang sudah terdaftar, padahal biasanya kursi-kursi kecil itu sudah penuh jauh sebelum tahun ajaran dimulai.

Pemandangan ini bukan satu-dua kasus. Fenomena ini menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, menjelang tahun ajaran baru 2025.

Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H. Ronianto menyebut, fenomena pendaftaran mendadak, tepat pada hari pertama masuk sekolah, sebagai kendala utama dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB) tahun ini.

“Saya sudah cek langsung ke beberapa SD. Ada sekolah yang baru menerima 10 sampai 15 murid saja, padahal biasanya bisa sampai 30 lebih,” ungkap Ronianto saat ditemui, Minggu (13/7/2025).

Menurutnya, tren ini bukan hal baru, tetapi tahun ini lebih mencolok. Orang tua seolah menunda keputusan hingga hari terakhir, bahkan hingga lonceng pertama tahun ajaran berbunyi.

Disdik belum merilis angka resmi karena proses pendaftaran masih berlangsung. Namun, kecenderungan ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku orang tua dalam menyikapi masa pendaftaran.

Satu benang merah pun mulai terlihat. Banyak anak yang baru mendaftar karena mereka yang tidak melewati pendidikan PAUD atau TK sebelumnya. Mereka baru dibawa ke sekolah oleh orang tua ketika dianggap sudah waktunya sekolah.

“Kalau anaknya lulusan TK, biasanya sudah didaftarkan oleh gurunya dari jauh hari. Tapi yang tidak sekolah PAUD, orang tua baru datang ke SD saat tahun ajaran mulai,” jelas Ronianto.

Meskipun pendaftaran terlambat, Disdik menegaskan tak akan menutup pintu. Sekolah-sekolah tetap diminta memberi ruang selama kuota belum terpenuhi.

“Kami tidak akan mempersulit. Selama masih ada bangku kosong, anak-anak tetap bisa mendaftar,” tegasnya.

Di tengah tantangan ini, Disdik terus memantau dan mengevaluasi sistem pendaftaran. Langkah-langkah antisipatif tengah disiapkan agar tahun depan tidak lagi terjadi kekosongan bangku di awal tahun ajaran.(Mail)

Related Articles

Back to top button