Jadi Program Strategis Nasional, Kabupaten Cirebon Berpotensi Besar Sokong Ketahanan Pangan

kacenews.id-CIREBON-Dukungan terhadap program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Polresta Cirebon terus berdatangan. Kali ini Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Dapil VII, Frisma Elsa Tamara, yang menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Polri menanam jagung pipil secara serentak di Masa Tanam (MT) kedua tahun ini.
Menurut Frisma, ketahanan pangan bukan sekadar program biasa, melainkan agenda strategis nasional yang wajib segera direalisasikan di tingkat daerah.
“Program ini berasal dari pemerintah pusat, tentu kita dukung sepenuhnya. Ketahanan pangan adalah program wajib yang harus digaungkan terus menerus, karena menyangkut hajat hidup masyarakat luas,” katanya.
Menurutnya, Kabupaten Cirebon memiliki potensi besar untuk menyokong ketahanan pangan. Masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian, dan program seperti yang dilakukan oleh Polresta Cirebon bisa menjadi inspirasi untuk gerakan yang lebih luas di seluruh wilayah.
“Daerah kita punya lahan yang luas dan subur. Tinggal kemauan dan keberpihakan pemerintah daerah untuk mengelola potensi ini menjadi kekuatan pangan yang berkelanjutan,” katanya.
Salah satu poin penting yang disampaikan Frisma adalah perlunya merealisasikan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Kabupaten Cirebon. Ia menilai, kehadiran BUMD ini akan sangat membantu dalam memperkuat sistem distribusi dan menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
“Dengan adanya BUMD Pangan nanti, distribusi bahan pokok bisa diatur dengan lebih efisien. Selain itu, ini akan berdampak positif terhadap pengendalian inflasi dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menyoroti sektor perikanan di Kabupaten Cirebon memiliki peran penting dalam ketahanan pangan. Berdasarkan data 2024, total produksi perikanan mencapai 44 ribu ton, angka yang menunjukkan potensi besar jika dikelola secara maksimal.
Selain itu, Pemkab Cirebon juga telah menyalurkan beras cadangan pangan pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan, sebagai bagian dari langkah konkret menghadapi krisis pangan dan inflasi.
Frisma juga mengapresiasi keberadaan Indeks Ketahanan Pangan Desa dan Kelurahan yang disusun Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. Data tersebut bisa menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran.
“Kita punya data, kita punya potensi, dan sekarang kita butuh tindakan nyata dan kolaborasi lintas sektor. Dengan semua langkah ini, saya yakin Kabupaten Cirebon akan jadi daerah yang tangguh dalam pangan,” ucapnya.(Is)