Wujudkan Trusmi sebagai Malioboronya Cirebon, PKL Dipindahkan ke Jalan KH Abbas dan Pasar Pasalaran

Berikut Penataan PKL di Kawasan Batik Trusmi
Inisiatif Penataan PKL:
Pemkab Cirebon bersama Forkopimda dan perwakilan PKL mengadakan rapat untuk mencari solusi penataan PKL di Jalan Syekh Datul Kahfi, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru.
Rapat berlangsung di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Selasa (8/7/2025).
Hasil Kesepakatan:
PKL kuliner malam dipindahkan ke Jalan KH Abbas (jam operasional mulai pukul 16.00 WIB hingga malam).
PKL pagi (buah, sayur, ayam) dipindahkan ke Pasar Pasalaran.
Fasilitas yang Disediakan:
Tersedia lebih dari 100 kios kosong di Pasar Pasalaran, yang bisa digunakan pedagang tanpa biaya sewa. Penataan PKL siang hari dikoordinasikan dengan para pengusaha batik di kawasan tersebut.
Masa Uji Coba:
Penataan berlangsung dalam masa uji coba selama 2–3 bulan ke depan.
Tujuan uji coba adalah menilai dampak penataan terhadap kawasan Batik Trusmi yang direncanakan menjadi “Malioboronya Cirebon”.
Dukungan dari PKL:
Perwakilan PKL, Burhanudin, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana relokasi dan penataan.
PKL minta waktu sosialisasi selama 3 hari, namun disepakati 2 hari oleh Kapolresta Cirebon.
Data Jumlah PKL:
Total terdapat 304 PKL kuliner malam dan 80 PKL pagi dan siang yang terdampak penataan.
Harapan Bersama:
Pedagang berharap lokasi baru bisa seramai lokasi sebelumnya di Jalan Syekh Datul Kahfi.
Pemkab menyatakan bahwa penataan ini bagian dari rencana jangka panjang kawasan wisata Batik Trusmi.
kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon bersama unsur Forkopimda memberikan solusi untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Syekh Datul Kahfi, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru berjualan di Jalan KH Abbas dan Pasar Pasalaran.
Solusi tersebut disepakati dalam rapat Forkopimda yang dihadiri Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman, Kapolresta Cirebon, Dandim 0620/ Kabupaten Cirebon, pihak terkait serta perwakilan pedagang kaki lima (PKL) di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Selasa (8/7/2025).
Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman mengatakan, hasil dari kegiatan tersebut yakni menyepakati uji coba para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan kuliner akan dialihkan ke Jalan KH Abbas. Sedangkan untuk pedagang pagi, dipindahkan ke Pasar Pasalaran.
“Tadi sudah ada kesepakatan bersama, yaitu untuk uji coba para pedagang khususnya yang kuliner ini, akan ditempatkan di Jalan KH Abbas mulai pukul 16.00 WIB sampai malam. Kalau untuk paginya, para pedagang buah sayur dan ayam, kita masukan ke Pasar Pasalaran,” katanya.
Untuk para pedagang yang biasa jualan pagi hari, bisa langsung mengisi kios yang ada di Pasar Pasalaran. “Untuk kios di dalam Pasar Pasalaran masih cukup banyak, ada 100 lebih. Para pedagang langsung bisa berjualan tanpa dipungut biaya sewa, sedangkan untuk pedagang yang berjualan siang, Pemkab Cirebon sudah berkoordinasi dengan para pengusaha batik,” katanya.
Ia mengungkapkan, uji coba PKL ini dilakukan selama dua sampai tiga bulan ke depan. Pasalnya, uji coba ini untuk melihat perkembangan kawasan Batik Trusmi Cirebon.
“Sambil uji coba penataan PKL, Pemkab Cirebon akan mendesain untuk jangka panjangnya. Pasalnya, kawasan tersebut menjadi salah satu ikon Kabupaten Cirebon sebagai Malioboronya Cirebon,” katanya.
Sementara itu, perwakilan PKL di Jalan Syekh Datul Kahfi, Burhanudin mendukung langkah Pemkab Cirebon untuk menata para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan Batik Trusmi.
Namun, pihaknya meminta waktu untuk mensosialisasikan rencana pemindahan para PKL khususnya yang kuliner ke para
pedagang lain.
“Kami minta waktu tiga hari untuk mensosialisasikan kepara pedagang yang lain, tetapi Ibu Kapolresta Cirebon mengizinkan dua hari. Tetapi, tidak apa-apa. Pemberian waktu tersebut, untuk menata lapak para pedagang saat menempati lokasi yang baru dan nanti dibantu oleh pemerintah desa juga,” katanya.
Ia menyebut, para pedagang tidak keberatan dipindahkan dari Jalan Syekh Datul Kahfi ke Jalan KH Abbas. Pasalnya, para pedagang mendukung Pemkab Cirebon yang ingin melakukan penataan di kawasan Batik Trusmi.
“Terkait keputusan Pemkab Cirebon, kami PKL kuliner yang bagian sore di Jalan Syekh Datul Kahfi dan kami menyetujui keputusan pemda untuk menggeser ke Jalan KH Abbas,” katanya.
Burhanudin menjelaskan sesuai dengan data, ada 304 PKL yang berjuaan kuliner malam. Sedangkan untuk pedagang pagi dan siang ada 80 pedagang.
“Mudah-mudahan dengan di tempet berjualan yang baru ini bisa ramai seperti di jalan Syekh Datul Kahfi,” katanya.(Junaedi))