Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon Aliri 15 Ribu Pelanggan dengan SPAM Jatigede

kacenews.id-CIREBON-Sebanyak 15 ribu pelanggan baru Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon di empat kecamatan di Kabupaten Cirebon bakal dialiri oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede.
Hal tersebut merupakan hasil kesepakatan rapat koordinasi SPAM Regional Metropolitan Cirebon Raya di Ruang Rapat Bupati Cirebon, Selasa (8/7/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, H Hilmi Rivai menyatakan, hari itu, pihaknya berkomunikasi dan berkoordinasi kaitan dengan SPAM Jatigede. Sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak baik dari segi tarif maupun lainnya.
“Alhamdulillah, sudah bersepakat baik dari tarif termasuk juga poin-poin yang memang menjadi kewajiban kita sebagai off-taker provinsi. Ada empat poin yang memang harus segera kita penuhi. Yang pertama penetapan tarif, kita alhamdulillah 3 tarif sudah sepakat. Pemerintah daerah provinsi yang awalnya menginginkan 4.300, tawaran kita 3.907 rupiah,” kata Hilmi.
Yang berikutnya, lanjut Hilmi, penetapan periodisasi kenaikan berkala yang memang ini ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, bukan Kabupaten Cirebon.
“Dua tahun sekali yang sudah barang tentu harus disosialisasikan kepada masyarakat, bahwa kondisinya seperti ini, memang dua tahun sekali harus ada penyesuaian tarif,” ujarnya.
Yang ketiga, masih kata Hilmi, kuota kubik air, walaupun penawaran dari pemprov bisa melebihi dari 150 liter per detik. Tetapi berdasarkan pertimbangan analisis dari Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, kemampuannya di saat ini untuk tahap awal sekitar 150 liter per detik.
“Kemudian adalah off-taker (pembelian produk) di kita. Off-taker di kita itu, nanti yang tanah yang harus disediakan oleh kita. Alhamdulillah, Desa Penpen tidak bermasalah, bahkan sudah bersertifikat. Di Susukan ini on process, on progress,” kata Hilmi.
Sementara, Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi menambahkan, dengan adanya SPAM Jatigede ini, pihaknya tidak dibebankan biaya untuk investasi, hanya dikenakan ditarif. Pasalnya yang menanggung investasi itu adalah pemerintah pusat.
Suharyadi menjelaskan, untuk tahap pertama yang sudah dilakukan adalah Remain Demand Survive (RDS) di empat sampai lima kecamatan. Dengan target 150 liter per detik ini, dibagi menjadi tiga tahap atau tiga tahun.
“Jadi ada tiga tahap, tahun pertama 2030, 2031 dan 2032. Jadi setiap tahun 50 liter per detik. Nah itu akan diserap di tiga tahun. Kemudian berikutnya baru ada nanti tahap kedua,” kata Suharyadi.
Lebih lanjut, kata Suharyadi, SPAM Jatigede ini akan dirasakan di empat kecamatan dengan target 15 ribu pelanggan.
Namun, di tahun pertama dengan 50 liter per detik itu penambahannya lima ribu pelanggan, kemudian di tahun berikutnya menambah lima ribu pelanggan dan seterusnya hingga total 150 liter per detik.
“Konstruksinya atau penyambungan jaringan itu setelah ditandatangannya penandatanganan kerjasama (PKS). Ketika PKS sudah ditandatangani, baru kegiatan konstruksi berjalan. Diharapkan tahun 2026 sudah mulai jalan. Kalau untuk distribusinya di tahun 2030 mulai berjalan khusus
Untuk rumah tangga,” katanya.(Junaedi))