Opini

Wikimedia, Literasi Senja dan Cagar Budaya Cirebon

Oleh: Andrian Saba
Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UGJ Cirebon

Di tengah gelombang arus informasi yang serba cepat dan instan, masih ada segelintir anak muda yang memilih menepi. Mereka tak larut dalam riuh tren semata seperti kongkow, mereka justru mengakrabi sunyi sejarah, sembari merawat jejak-jejak waktu yang hampir lusuh. Di Kota Cirebon, pada Minggu, 29 Juni 2025, sekelompok pemuda dari Komunitas Literasi Senja dan Tim Wikipedia Bandung, yang didukung Wikimedia Indonesia dan Wikimedia Foundation, berkumpul dalam sebuah kegiatan bernama Wikilatih Wikipedia.
Pelatihan ini berlangsung di Old Lucky, sebuah titik kreatif di pusat Kota Cirebon yang menghadirkan suasana hening dan penuh makna. Dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB, peserta terlibat dalam proses penyuntingan yang bersifat teknis dan mengandung nilai ideologis. Setiap materi disampaikan dengan tujuan membentuk penyunting yang sadar akan tanggung jawab budaya, dan pengetahuan praktis yang berpadu dengan kesadaran akan pentingnya dokumentasi sejarah.
Wikilatih Wikipedia merupakan kegiatan pelatihan penyuntingan dasar di Wikipedia Bahasa Indonesia. Topik yang diangkat adalah Cagar Budaya Cirebon. Dengan peserta terbatas hanya 20 orang membuat suasana menjadi lebih intim, diskusi mengalir, dan pelajaran terasa lebih dalam.
Wikimedia yang menjadi penggerak utama kegiatan ini, sering kali disalahpahami sebagai Wikipedia itu sendiri. Padahal, keduanya berbeda dan saling melengkapi. Wikimedia itu organisasi nirlaba yang menaungi berbagai proyek pengetahuan bebas, termasuk Wikipedia, Wikidata, Wikimedia Commons, dan lainnya. Sedangkan Wikipedia ialah ensiklopedia digital yang menjadi salah satu proyek andalan di bawah payung Wikimedia.
Jika kita masih bingung, mudahnya begini. Wikimedia itu seperti sekolah. Sedangkan Wikipedia adalah salah satu kelas di dalam sekolah itu sendiri. Misal, Sekolah (Wikimedia) punya banyak kelas yang berbeda, di antaranya Kelas Wikipedia, Kelas Wikibooks, Kelas Wikisource, dan Kelas Wiki lainnya.
Wikipedia sebagai ensiklopedia bebas terbesar di internet, hadir sebagai jawaban untuk membuka akses pengetahuan seluas-luasnya. Platform ini sudah dikenal banyak orang. Saat mencari nama tokoh, peristiwa sejarah, atau konsep ilmiah di Google, Wikipedia hampir selalu muncul di urutan teratas hasil pencarian.
Sementara itu, pelatihan ini bukan sekadar pengenalan antarmuka atau teknik mengedit. Lebih dari itu, peserta diajak untuk menyadari peran penting dokumentasi digital terhadap pelestarian sejarah dan identitas budaya.
Komunitas Literasi Senja, yang dikenal dengan aktivitas literasi yang kreatif dan inovatif, memberikan warna tersendiri dalam kegiatan ini. Mereka membawa semangat kontemplatif dan daya reflektif dalam membaca sejarah. Dengan begitu, penyuntingan Wikipedia tak lagi kering dan teknokratik, tetapi juga menyentuh sisi rasa.
Cagar budaya Cirebon menyimpan jejak panjang peradaban. Dari Keraton Kasepuhan, Gua Sunyaragi, Bank Indonesia Cabang Cirebon, hingga situs-situs kecil yang jarang dikenal masyarakat. Banyak dari situs itu belum terdokumentasi dengan baik di ranah digital. Maka, kehadiran pelatihan ini menjadi bentuk upaya penting yang strategis dan relevan.
Dengan akses internet yang makin luas, masyarakat global kini dapat mengenal Cirebon lewat layar. Informasi yang tersedia pun tergantung pada siapa yang menuliskannya. Di sinilah urgensi membangun sumber daya lokal yang mampu menyumbang konten secara kredibel.
Tim Wikipedia Bandung, yang menjadi fasilitator utama dalam pelatihan ini, hadir dengan pendekatan yang bersahabat. Mereka tak sekadar mengajari cara menulis artikel, tetapi juga menanamkan etika pengetahuan bebas; bebas digunakan, bebas dibagikan, dan bebas dimodifikasi dengan syarat serta prosedur yang harus dipatuhi.
Peserta juga dikenalkan pada prinsip netralitas, verifikasi sumber, dan pentingnya referensi yang sahih. Dalam dunia yang kerap dipenuhi hoaks, menjadi penyunting Wikipedia berarti menjadi penjaga kebenaran di ranah daring.
Kegiatan berlangsung dalam suasana santai nan produktif. Old Lucky, sebagai lokasi pilihan, menghadirkan atmosfer yang mendukung, yakni suasana tenang, estetik, dan mampu memancing ide-ide segar.
Sebagian peserta berasal dari kalangan mahasiswa, pegiat komunitas, hingga penulis lepas. Mereka datang dengan motivasi yang beragam dan disatukan oleh satu semangat menulis cagar budaya Cirebon demi menjaga keutuhannya.
Para peserta mengangkat topik yang bersumber dari fasilitator. Dari beberapa topik cagar budaya Cirebon yang telah ditentukan, mereka mulai menulis, menyunting, dan menayangkannya ke Wikipedia.
Di lain hal, Wikimedia tak hadir sebagai lembaga yang memaksakan narasi tunggal. Sebaliknya, Wikimedia membuka ruang kolaborasi. Semua orang bisa menulis, asalkan mengikuti kaidah dan menjunjung etika kepenulisan.
Dalam waktu bersamaan, kehadiran Komunitas Literasi Senja dalam kegiatan ini membawa energi baru. Mereka tak hanya menyumbang peserta, tapi juga semangat kritis dan narasi literasi yang kuat. Mereka belajar menyunting kata hingga menyelami kembali jejak sejarah kotanya. Dari sinilah tumbuh pemahaman bahwa literasi digital yang berpijak pada sejarah membentuk pribadi yang matang sebagai warga negara. Ini artinya, kegiatan ini menjadi contoh bagaimana teknologi, komunitas, dan budaya bisa bertemu dalam satu titik yang bermakna.
Selanjutnya, Wikipedia yang selama ini dipakai jutaan orang, dibentuk oleh individu-individu yang rela meluangkan waktu tanpa pamrih. Di tangan peserta pelatihan inilah, nasib pengetahuan lokal dipertaruhkan.
Aktivitas menulis di Wikipedia membutuhkan ketenangan dalam keheningan, konsentrasi penuh, dan kesungguhan motivasi. Namun, jejak tulisannya akan menetap panjang. Oleh karena itu, para peserta pun menyadari, tiap huruf yang mereka goreskan dapat menjadi penghubung lintas zaman.
Dalam dunia yang terus berubah, warisan budaya akan tetap bertahan jika ada yang mau menjaganya. Wikimedia dan Komunitas Literasi Senja telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari sekelompok kecil yang percaya pada kata. Dan kata-kata itu kini hidup di Wikipedia, menjelma jendela bagi dunia untuk mengenal Cirebon.
Dengan demikian, jejak Cirebon kini tak hanya tertinggal di tanah, melainkan tercatat dalam jaringan pengetahuan global. Dan semua itu bermula dari jari-jari yang mengetik di sebuah ruangan sunyi, di hari Minggu yang sederhana.***

Related Articles

Related Articles

Back to top button