Motor Antik Pamer Kemewahan di Event “Metamorphosis” Grage City Mall

kacenews.id-CIREBON-Komunitas Motor Antik Cirebon (MACI) Chapter Cirebon akan menggelar pameran motor klasik dalam rangka memperingati ulang tahun ke-29 mereka pada tanggal 27–28 Juni 2025 mendatang.
Pameran motor antik mengusung tema Metamorphosis digelar di Grage City Mall (GCM) Kota Cirebon. Kegiatan ini dirancang sebagai ajang edukatif, historis, dan hiburan yang terbuka untuk masyarakat umum.
Ketua Panitia, Agus Muhi, menjelaskan, acara tersebut merupakan bagian dari peringatan hari lahir MACI Chapter Cirebon yang jatuh setiap bulan Juni, tepatnya 6 Juni 1996.
“Acara ini sebenarnya kita maksudkan menjadi event tahunan. Tahun ini, bertepatan juga dengan hari jadi Kota Cirebon ke-598, jadi kami kolaborasikan,” ujar Agus.
Pameran ini akan menghadirkan sekitar 10 unit motor antik dengan berbagai merek dan tipe mesin dari berbagai negara, seperti Inggris, Belanda, dan Soviet. Setiap unit motor akan dilengkapi informasi sejarah, termasuk tahun produksi dan momen penting terkait keberadaannya di Indonesia.
Salah satu motor yang akan ditampilkan adalah BSA (Birmingham Small Arms), sebuah motor buatan Inggris yang memiliki mesin side clap, yakni jenis mesin dengan katup di samping.
Motor ini dikenal sebagai kendaraan militer yang digunakan dalam misi-misi penting, termasuk saat Perjanjian Linggarjati.
“Kami punya dokumen bahwa motor-motor seperti BSA memang dikirim ke Cirebon pada masa Perjanjian Linggarjati. Ini bukan sekadar koleksi, tapi bagian dari sejarah,” jelas Agus.
Tema pameran motor antik tahun ini adalah “Metamorphosis”, yang mencerminkan harapan untuk kebangkitan kembali MACI setelah sekian lama vakum menggelar acara besar.
“Sejak didirikan tahun 1996, kami baru dua kali menggelar perayaan besar. Pertama di 2014, dan sekarang 2025. Karena itu kami ambil tema metamorphosis—sebagai lambang tumbuh dan hidup kembali,” ujarnya.
Agus juga menegaskan bahwa komunitas ini tidak sekadar berkumpul untuk hobi, tetapi juga memiliki misi mulia untuk melestarikan sejarah perjuangan bangsa melalui benda-benda bersejarah seperti motor tua.
“Kami ingin generasi berikutnya tahu bahwa motor-motor ini pernah digunakan oleh para pejuang kita. Kami ingin, mereka tetap bisa melihat dan merasakan sejarah yang hidup,” imbuhnya.
Pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah stakeholders termasuk beberapa dinas di Pemerintahan Kota Cirebon, dan mendapatkan respons positif untuk mendukung keberlangsungan acara. “Kami berharap dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah terus mengalir. Tanpa dukungan itu, acara ini tak akan bisa tumbuh dan berkelanjutan,” kata Agus.
Sebagian motor yang dipamerkan bahkan akan dijual oleh pemiliknya kepada pecinta motor antik yang serius ingin merawat dan melestarikannya.(Lif)