Bahas Etika Kedokteran, FK UGJ Cirebon Gelar Simposium dan Luncurkan KPP

kacenews.id-CIREBON-Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar simposium dengan tema “Etika Dokter Masa Kini: Menjawab Tantangan Zaman dengan Integritas” yang diselenggarakan di Auditorium FK UGJ, Sabtu (21/5/2025).
Dalam kesempatan ini pula, FK UGJ melaunching Komite Perilaku Profesional (KPP) UGJ.
Simposium diselenggarakan untuk membahas hal penting dalam pembentukan pilar dokter, yaitu etika kedokteran.
Dekan FK UGJ, dr. H. Catur Setiya Sulistiana, mengungkapkan, kegiatan simposium diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian dalam rangka kegiatan Dies Natalis FK UGJ Ke-17. Selain simposium, akan ada juga kegiatan konferensi internasional, Fun Run Kedokteran, dan syukuran FK UGJ.
Ia berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi civitas akademik UGJ, FK UGJ serta masyarakat pada umumnya.
“FK UGJ juga melaunching berdirinya Komite Perilaku Profesional atau KPP UGJ,” ujarnya.
Menurutnya, KPP ini dibentuk sebagai bagian dari komitmen FK UGJ dalam menjunjung tinggi etika, integritas dan profesionalisme dalam seluruh aktifitas akademik. Komite ini berperan penting dalam memantau, menilai serta membina aktifitas akademik, untuk dosen, mahasiswa maupun tenaga pendidik agar sesuai dengan nilai luhur profesi kedokteran, yang mengedepankan prinsip keadilan, kerahasiaan dan edukasi.
“KPP juga bertugas untuk membentuk budaya akademik yang sehat, menjaga kehormatan profesi, serta mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman, inklusif dan bermartabat,” tuturnya.
Rektor UGJ, H. Achmad Faqih, mengapresiasi simposium etika dokter masa kini. Menurutnya, dalam kemajuan teknologi, profesi dokter memiliki tantangan, juga harus mempunyai integritas yang sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
“Ini momen tepat kita semua para dokter memperkuat komitmen etika profesi dokter. Pemaparan pakar dapat memberikan wawasan dan inspirasi etika dokter di masa kini,” katanya.
Ia berpesan kepada para dokter lulusan FK UGJ untuk senantiasa mengutamakan kepentingan keselamatan pasien. Karena tindakan medis harus didasari kepedulian, menghormati hak pasien dan menjaga pasien. Selain itu dokter juga harus bisa menjaga standar tinggi etika kedokteran.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, H. Mukarto Siswoyo menyampaikan, simposium ini adalah acara yang strategis dan penting terkait etika dokter masa kini. Simposium bukan hanya strategi secara akademik, tetapi sangat relevan dengan profesi dokter di masa depan.
“Apalagi profesi dokter paling mulia karena berkaitan dengan keselamatan manusia. Namun di sisi lain profesi ini rentan godaan dan konflik kepentingan dalam tataran kesehatan ekonomi dan budaya,” katanya. (Cimot)