Waspada! Gelombang Kelvin Picu Pembentukan Awan Hujan dan Cuaca Ekstrem

kacenews.id-CIREBON-Stasiun Klimatologi Jawa Barat (Jabar) merilis prakiraan cuaca satu minggu kedepan (16-22 Juni 2025). Sejumlah wilayah di Jabar masih berpotensi terjadi hujan dan angin kencang.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia melalui Forecaster Stasiun Koordinator NDF dan MEWS Provinsi Jawa Barat, Retno Kartika Ningrum, dalam rilisnya yang diterima Kabar Cirebon, Senin, (16/6/2025), dalam satu minggu ke depan, potensi hujan di sebagian wilayah Jabar diperkirakan meningkat.
Hal ini didukung oleh aktivitas Gelombang Kelvin pada 18 Juni 2025 yang memicu pembentukan awan hujan. Suhu muka laut yang hangat dan belokan angin di wilayah selatan Jabar, yang bisa memperkuat zona konvergensi lokal.
Secara umum, labilitas atmosfer berada pada kategori ringan hingga kuat, sehingga meningkatkan peluang hujan dengan intensitas bervariasi, terutama pada siang hingga malam hari.
Berdasarkan prakiraan perkembangan dinamika atmosfer pada skala global, regional dan lokal, serta model cuaca deterministik dan probabilistik, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jabar.
Potensi hujan sedang hingga lebat atau sangat lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagian wilayah berikut:
Senin, 16 Juni 2025, berpotensi di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.
Selasa, 17 Juni 2025, berpotensi di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Pangandaran.
Rabu, 18 Juni 2025, berpotensi di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Garut.
Kamis-Jumat, 19-20 Juni 2025, Nihil.
Sabtu, 21 Juni 2025 berpotensi di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Majalengka.
Minggu, 22 Juni 2025 berpotensi di Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
Oleh sebab itu, menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya.
Tetap memperbaharui informasi dan pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, dapat langsung mengakses Website https://cuaca.bmkg.go.id/.(Jak)
Pointer
*Gelombang Kelvin adalah perambatan pola tekanan dan angin di atmosfer tropis yang bisa memicu pembentukan awan-awan konvektif (hujan)..
*Ciri-Ciri Gelombang Kelvin Atmosferik:
–
Bergerak cepat (sekitar 10–15 m/s) dari barat ke timur.
-Bersifat konvektif, artinya membawa kelembapan dan mendorong pembentukan awan hujan.
Bisa berinteraksi dengan gelombang lain, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO).
-Durasi dampak: sekitar 1–3 hari di suatu wilayah.
*Dampaknya di Indonesia:
Peningkatan curah hujan lokal, kadang hujan lebat mendadak.
Peningkatan resiko cuaca ekstrem, seperti petir dan angin kencang.
*Kondisi Umum Cuaca
di Jabar
-Potensi hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan (16–22 Juni 2025).
-Pemicunya: aktivitas Gelombang Kelvin, suhu muka laut hangat, belokan angin, dan labilitas atmosfer dari ringan hingga kuat.
-Cuaca ekstrem berpotensi disertai kilat atau petir dan angin kencang.
*Prakiraan Harian (Wilayah Terdampak)
-Senin, 16 Juni 2025: Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Garut, Subang, Indramayu, Ciamis, Banjar, Pangandaran.
-Selasa, 17 Juni 2025: Wilayah terdampak meluas, termasuk Bandung, Sumedang, Cirebon, Majalengka, Kuningan.
-Rabu, 18 Juni 2025: Hampir seluruh wilayah Jabar terdampak, termasuk Cimahi.
-Kamis–Jumat, 19–20 Juni 2025: Tidak ada potensi hujan ekstrem (nihil).
-Sabtu, 21 Juni 2025: Cianjur, Bandung, Majalengka.
-Minggu, 22 Juni 2025: Bogor, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran.
*Potensi Bencana
-Banjir, longsor, pohon tumbang, kerusakan infrastruktur.
-Dampak hidrometeorologi bisa muncul tiba-tiba, terutama di daerah rawan dan padat penduduk.
*Imbauan BMKG
-Masyarakat dan instansi diminta tetap waspada, meski tenang.
Mulai mengenali potensi bencana di sekitar lingkungan.
Jaga kebersihan saluran air, hindari buang sampah sembarangan.