Tak Bisa Bayar Sekolah dan Sering Dibully, Siswi SMA di Cirebon Nekat Tenggak Cairan Pembersih Lantai

kacenews.id-CIREBON-Seorang siswi di salah satu SMA negeri di Kabupaten Cirebon, diduga nekat mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai. Gadis berinisial M itu diduga frustrasi dan depresi karena tidak bisa melanjutkan sekolah, akibat orang tuanya tidak kuat membiayainya.
Warga Desa Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon itu, kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gunung Jati, setelah dilarikan oleh temannya tak lama setelah minum cairan pembersih lantai.
Advokat dan Ketua LBH Badan Pejuang Demokrasi Kota Cirebon yang mendampingi M, Faozan TZ mengungkapkan, kondisi jiwa M saat ini masih terguncang. “Badannya juga masih lemas,” ungkapnya, Selasa (10/6/2025).
Faozan menjelaskan, percobaan bunuh diri dilakukan pada Jumat (6/6/2025), sekitar pukul 23.30, di sebuah toko buah di kawasan Pasar Kalitanjung, Kota Cirebon, tempatnya bekerja setelah keluar sekolah. Beruntung, hal itu diketahui temannya.
Kemudian, M dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Jati yang kebetulan lokasinya tidak jauh. “Informasinya, dikeluarkan karena tak mampu bayar biaya sekolah,” jelas Faozan.
Selain tak mampu bayar biaya sekolah, M juga diusir dari tempat kosnya karena tak bisa bayar. Kemudian, korban bekerja menjadi pelayan dan penjaga toko buah di Pasar Kalitanjung, dengan upah Rp20.000 per hari.
Menjelang tahun ajaran baru tahun ini, masih kata Faozan, uang yang dikumpulkan orang tuanya tidak mencukupi untuk membiayai M agar bisa kembali masuk sekolah. Hal ini pun sempat menjadi sorotan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Diterima SMA Negeri 1 Cirebon
Di tempat terpisah, SMA Negeri 1 Cirebon siap membantu siswi berinisial M (17 tahun) yang dikabarkan orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya.
Di hari pertama sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun pelajaran 2025/2026 jenjang SMA Negeri di Kota Cirebon, orang tua M telah mendatangi SMA Negeri 1 Cirebon, Selasa (10/6/2025).
Wakil Kepala SMA Negeri 1 Cirebon Bidang Kesiswaan, Karnengsih menjelaskan, pihaknya siap untuk menerima murid tersebut.
“Orang tuanya datang langsung ke sekolah, kami ngobrol bagaimana dan seperti apanya, kami siap menerima. Sekarang sedang diurus tentang data pokok pendidikan (Dapodik), bapaknya juga bersyukur atas bantuan gubernur,” jelasnya.
Menurut Ketua SPMB SMA Negeri 1 Cirebon ini, M bercita-cita ingin sekali masuk ke SMA Negeri 1 Cirebon.
“SMA Negeri 1 Cirebon siap untuk membantu. Untuk berkas belum diterima, mungkin kondisinya mendadak karena mereka datang ke sini untuk konfirmasi. Nanti, siswi tersebut masuk ke kelas XI (sebelas),” ujar Karnengsih.
Sementara itu Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat (Jabar), H Ambar Triwidodo menuturkan, murid tersebut hingga saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. Siswi tersebut mutasi dari SMA Negeri 1 Tengah Tani Kabupaten Cirebon ke SMA Negeri 1 Cirebon (Kota), dan SMA Negeri 1 Cirebon pun masih ada kuota.
“Alhamdulillah sudah clear. Saya mendukung arahan Gubernur,” tuturnya.(Jaka/KC)