Pendidikan

Bertemu dengan Mahasiswa, Bupati Cirebon Instruksikan Kepala SKPD Sampaikan Program 100 Hari Kerja Kepala Daerah

 

kacenews.id-CIREBON– Bupati Cirebon, H Imron didampingi sejumlah kepala perangkat daerah menerima audiensi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) di Ruang Paseban Setda, Kabupaten Cirebon, Selasa (10/6/2025).

Imron menyampaikan audiensi ini merupakan tindaklanjut dari aspirasi para mahasiswa yang dilakukan pada 2 Juni 2025. Saat itu puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI, PMII, dan BEM UMC ini ingin mengetahui program 100 hari yang dicanangkan Bupati Imron. “Audiensi ini tindaklanjut dari tanggal 2 Juni, mereka ingin mengetahui 100 hari kerja saya dan program berjalan tidak,” kata Imron.

Untuk bisa menjelaskan secara detil program 100 hari kerja tersebut, Imron pun membawa para kepala perangkat daerah terkait. Agar bisa menyampaikannya kepada para mahasiswa tersebut.

“Sebagai bupati saya tahunya secara global, tapi mahasiswa inginnya secara detil, maka kami undang para pejabat yang bersangkutan biar lebih enak,” katanya.

Selain itu, lanjut Imron, padatnya agenda juga membuat dirinya tidak bisa mengikuti audiensi dengan para mahasiswa dalam waktu yang lama. Terlebih, pelaksanaan audiensi juga molor sekitar satu jam dari jadwal yang sudah ditetapkan yakni pukul 12.30 WIB.

Dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut, ternyata para mahasiswa tidak bisa datang tepat waktu. “Tapi tidak diduga, tadinya saya memang janji hari (Selasa, 10 Juni 2025) ini pukul 12.30, tapi mahasiswa tadi (belum datang, red) jadi (audiensi, red) baru saya mulai pukul 13.30 WIB.Sementara saya ada rapat paripurna,” tuturnya.

Kendati hanya diikuti oleh para kepala perangkat daerah, namun Imron memastikan para kepala SKPD yang hadir dapat menjelaskannya secara detil program tersebut lengkap dengan sejumlah permasalahan dan kendala yang dihadapi.

Ia mengaku sudah menginstruksikan kepada para kepala SKPD tersebut untuk menindaklanjutinya jika ada usulan dari para mahasiswa tersebut. Sekaligus menjelaskan semua jenis permasalahan dari setiap item di dalam program 100 hari kerja bupati ini.

“Misal soal sampah, kalau ada permasalahannya ya dikemukakan bagaimana (kesadaran, red) masyarakatnya, bagaimana prosesnya. Jadi masyarakat melalui mahasiswa ini akan tahu duduk permasalahannya, kalau ada permasalahan yang belum tuntas pun harus dijelaskan,” tuturnya.

Karena lanjut Imron, dirinya ingin membangun Kabupaten Cirebon secara transparan dan diketahui oleh mahasiswa. Menurutnya, sehebat apapun program yang diluncurkan Pemkab Cirebon, kalau masyarakatnya tidak merespon,maka program akan sulit berjalan.

“Misalnya soal sampah, di beberapa desa ada yang enggak jalan karena masyarakatnya tidak disiplin buang sampah,” katanya.

Dalam audiensi tersebut dari BEM UMC, Abdullah Gimnastiar, menyoroti beberapa persoalan dari mulai APBD yang porsinya lebih banyak untuk gaji pegawai, besaran anggaran hibah dan BTT yang nilainya hampir sama dengan anggaran infrastruktur, hingga soal kuota rawat jalan yang dibatasi.(Junaedi)

 

Related Articles

Back to top button