Membangun Jalan Menata Peradaban, Bupati Dian Tegaskan Komitmennya Wujudkan Kuningan Melesat

kacenews.id-KUNINGAN-Program 100 hari kerja Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani telah usai. Kendati begitu, pelaksanaan pembangunan tidak sertamerta berhenti begitu saja. Apalagi masa jabatan pasangan kepala daerah tersebut juga lima tahun dari 2025-2030.
Orang nomor satu di Kota Kuda kembali menggulirkan kembali lanjutan program pembangunan dan perbaikan ruas jalan karena di program 100 hari kerja, baru 75 titik ruas jalan saja. Karena, program lanjutan tersebut merupakan implementasi dari visi Kuningan Melesat yakni Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh.
Visi Kuningan Melesat menjadi pedoman dalam membangun Kabupaten Kuningan yang lebih maju dan progresif. Visi ini diusung sebagai bentuk komitmen membangun Kuningan yang lebih baik, dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan pemeliharaan nilai-nilai agama.
Untuk tahun 2025 ini, Bupati Dian menargetkan 117 titik ruas jalan yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kecamatan. Namun, khusus program lanjutan perbaikan jalan ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi desa. Apabila ruas jalan di desa-desa ingin diperbaiki atau mendapatkan skala prioritas, maka kepala desa dan masyarakat
setempat harus membuat komitmen menjaga jalan tersebut.
“Harus ada perjanjian atau membuat fakta integritas terlebih dahulu kepala desanya, baru
ruas jalan yang rusaknya diperbaiki,” ujar Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, H. Ucu Suryana, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompin) Setda, Deni Komara serta Kepala Bidang
IKP, Anwar Nasihin di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Komitmen dari kepala desa dan masyarakat
untuk menjaga ruas jalan, tujuannya agar setelah jalan diperbaiki, terawat sehingga tidak cepat rusak. Ada kepedulian ketika ada air menggenangi jalan maka air segera bersihkan, agar jalan menjadi kering. Dan hal itu perlu kesadaran.
Karena, jika genangan air di aspal jalan dibiarkan saja, maka cepat rusak. Jika demikian, sebesar apa pun anggaran untuk perbaikan atau pembangunan jalan apabila tidak ada kepedulian dari kepala desa dan
masyarakat setempatnya, jalan akan cepat hancur.
Menurut Bupati Dian, ada tiga hal yang menjadi musuh jalan raya. Tiga hal itu yakni air, air dan air. Artinya, bagaimana caranya agar air jangan sampai merendam jalan sehingga perlu adanya langkah nyata kepedulian menjaganya.
“Kalau ada genangan air di jalan raya dibiarkan saja, maka itu menunjukan tidak adanya kepedulian dari kepala desa dan masyarakat. Musuh jalan adalah air sehingga sebesar apa pun anggarannya akan percuma saja jika tidak ada kepedulian dalam memeliharanya,” ucapnya.
Persyaratan lainnya adalah adanya konektivitas antara jalan kabupaten dengan jalan desa.
Jangan sampai pemerintah daerah (Pemda) melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
terkait membangun jalan di jalur A tapi konektivitasnya tidak ada. Sebab, si desa malah
membangunannya di jalur B. Artinya, tidak ada pertemuan kedua jalur jalannya.
Terakhir, desa yang bakal menjadi prioritas dilakukannya perbaikan ruas jalan rusak di daerahnya apabila jajaran perangkat desa dan masyarakatnya peduli terhadap permasalahan sampah.
Sehingga, ada penanganan khusus atau terkonsep agar tidak menimbulkan penyakit, tidak menyebabkan polusi udara namun terkelola dengan baik.
Ditambah lagi, desa yang memperhatikan persoalan stunting atau gagal tumbuh pada bayi di bawah lima tahun (Balita) dengan melakukan langkah-langkah nyata dalam upaya penekanannya.
“Saya tidak mau, jalan yang baru dibangun satu atau dua minggu malah kembali hancur akibat tidak ada
kepedulian dari kepala desa dan masyarakatnya. Ingat, membangun lebih mudah dibandingkan memeliharanya. Begitu juga dengan adanya jalan bisa membuka akses peradaban sehingga keberadaan jalan yang bagus sangatlah penting,” katanya.
Sementara itu, di tengah cibiran dan keraguan sejumlah kalangan, Bupati Kuningan, H. Dian
Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani terus fokus melaksanakan penataan di berbagai bidang. Bahkan, pada 100 hari kerja, telah berhasil memperbaiki sedikitnya 75 titik ruas jalan yang tersebar di sejumlah daerah.
“Ruas jalan yang diperbaiki selama 100 hari kerja Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati mencapai
75 titik dengan capaian efektifnya 136,12 KM,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Kuningan, I. Putu Bagiasna melalui Kepala Bidang Bina Marga, Teddy Sukmajayadi.
Ia menerangkan, ruas jalan yang diperbaiki berdasarkan skala prioritas tersebut terdiri dari
Ruas Jalan Lingkar Timur Caracas-Tugu Ikan Sampora, Ruas Jalan Moch. Yamin, Ruas Jalan Ir. Soekarno, Ruas Jalan Hatta, Ruas Jalan Sudirman, Ruas Jalan Otista, Ruas Jalan Veteran.
Ruas Jalan Ahmad Yani, Ruas Jalan Semakar, Ruas Jalan Holil, Ruas Jalan Siliwangi, Ruas Jalan Ciloa-Cilaja, Ruas Jalan Cilaja-Gereba. Ruas Jalan Winduhaji-Purwasari, Ruas Jalan Subang- Tangkolo, Ruas Jalan Bojong-Cilaja, Ruas Jalan Ciloa-Kramatmulya.
Ruas Jalan Simpang Cikaso-Karangmangu, Ruas Jalan Balong-Garawangi, Ruas Jalan Purwasari-Ciporang, Ruas Jalan Oleced-Tambakbaya, Ruas Jalan Arujikartawinata-Pasar Kepuh, Ruas Jalan Kompleks
Pasar Baru, Ruas Jalan Kompleks Pasar Kepuh.
Ruas Jalan Ir. H. Juanda, Ruas Jalan Caracas-
Pakembangan, Ruas Jalan Caracas-Cibuntu, Ruas Jalan Kembanglopang-Mandapajaya, Ruas Jalan Pemulihan-Subang, Ruas Jalan Subang-Kutawaringin, Ruas Jalan Cipasung-Paninggaran.
Ruas Jalan Parung-Gunung Sirah, Ruas Jalan Bakom-Cikadu, Ruas Jalan Cikadu-Nusaherang. Ruas Jalan Cikadu-Kertawirama, Ruas Jalan Karangsari-Sagarahiang, Ruas Jalan Kalpataru, Ruas Jalan Babatan-Ciherang, Ruas Jalan Margabakti-Sindangjawa.
Ruas Jalan Ciporang-Cinagara, Ruas Jalan Tambakbaya-Lebakwangi, Ruas Jalan Ciawigebang-
Cigarukgak, Ruas Jalan Babakanreuma-Sidaraja, Ruas Jalan Ciomas-Pangkalan-Ciawilor, Ruas
Jalan Muncangela-Sindangagung.
Ruas Jalan Kertawangunan-Taraju, Ruas Jalan Luragung-Ciwaru, Ruas Jalan Ciwaru-Linggajaya, Ruas Jalan Karoya-Susukan, Ruas Jalan Purwasari-
Pakembangan, Ruas Jalan Japara-Singkup, Ruas Jalan Panawuan-JLTS, Ruas Jalan
Bandorasawetan-Panawuan, Ruas Jalan Simpang JLTS-Timbang, Ruas Jalan Timbang-
Karangmuncang, Ruas Jalan Tenjolayar-Mekarjaya.
Ruas Jalan Mandirancan-Matanghaji,
Ruas Jalan Paniis-Cibuntu, Ruas Jalan Cirea-Pasawahan, Ruas Jalan Padamenak-Japara, Ruas
Jalan Wijaya, Ruas Jalan Arujikartawinata, Ruas Jalan Eyang Weri, Ruas Jalan Cut Nyak Dien,
Ruas Jalan Widarasari-Taraju, Ruas Jalan Cikubangsari-Widarasari.
Ruas Jalan Simpang Yamin-Simpang Pasar Ancaran, Ruas Jalan Simpang Sindangsari-Simpang Karangtawang,
Ruas Jalan Simpang Sindangsari-Simpang Cut Nyak Dien, Ruas Jalan Ciarja, Ruas Jalan
Ramajaksa-Cipari dan Ruas Jalan Simpayjaya.
“Usulan perbaikan ruas jalan rusak berikutnya
di tahun ini adalah 117 ruas jalan dengan konsep penanganan kerusakan kategori berat ke
kategori sedang. Kebutuhan anggaran penanganannya Rp51,5 miliar,” tuturnya. (Yan/KC)
Pointer Untuk Infografis
*Capaian 100 Hari Kerja:
-Telah diperbaiki 75 titik ruas jalan selama 100 hari kerja pertama.
-Total panjang ruas jalan yang diperbaiki mencapai 136,12 km.
-Beberapa ruas jalan strategis di berbagai kecamatan telah selesai diperbaiki.
*Target Lanjutan Tahun 2025:
-Menargetkan perbaikan 117 titik ruas jalan tambahan.
-Total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan tahun ini sebesar Rp51,5 miliar.
-Fokus pada penanganan kerusakan kategori berat ke sedang.
*Syarat Perbaikan Jalan Selanjutnya:
-Fakta integritas: Kepala desa dan masyarakat harus menandatangani komitmen pemeliharaan jalan.
-Kepedulian lingkungan: Warga dan perangkat desa wajib menjaga saluran air agar tidak merusak jalan.
-Konektivitas jalan: Harus ada sinergi antara pembangunan jalan kabupaten dan desa agar terhubung.
-Penanganan sampah: Desa yang peduli sampah akan jadi prioritas.
-Penanggulangan stunting: Desa dengan komitmen pada pengentasan stunting juga diprioritaskan.
*Pernyataan Bupati Dian:
-“Membangun itu mudah, yang sulit itu memelihara.”
-“Musuh jalan adalah air, bukan anggaran.”
-Keberadaan jalan yang bagus dianggap sebagai pembuka akses peradaban.
*Respon Terhadap Kritik:
-Meski sempat dicibir dan diragukan, Bupati dan Wakil Bupati tetap fokus pada pembangunan.
-Pendekatan kerja nyata dan berbasis kolaborasi menjadi ciri khas pemerintahan mereka.