KDM Minta Bupati Majalengka Bongkar Bangunan Liar di Pinggir Aliran Sungai

kacenews.id-MAJALENGKA-Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) meminta Bupati Majalengka untuk menertibkan dan membongkar bangunan – bangunan liar yang ada di pinggir aliran sungai, pinggir jalan raya serta menata kawasan sebelum tempat – tempat menjadi kawasan industri yang akan sulit ditertibkan.
Hal itu agar semua tertata rapi dan ketika memasuki wilayah Majalengka terlihat indah utamanya tidak menganggu aliran air yang akan menyumbat serta menyebabkan banjir.
Hal tersebut disampaikannya pada acara hari lahir Fatayat NU ke-75 di Ponpes Ekologi Al-mizan, Desa Wanajaya, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Sabtu, (31/05/ 2025).
“Saya ingin begitu memasuki wilayah Majalengka terlihat indah, kawasannya tertata rapi dan tertib,” ungkap Gubernur yang meminta Bupati Majalengka Eman Suherman penataan dan penertiban bangunan liar sudah selesai pada Minggu depan.
Gubernur juga meminta masyarkat untuk meniru tradisi NU yang selalu menghormati gurunya, dan mminta saat kenaikan kelas tidak melakukan acara wisuda.
Bupati Eman Suherman mengatakan, Fatayat NU sebagai banon dari Nahdatul Ulama mempunyai peran penting dalam mendukung pemberdayaan Perempuan.
“Fatayat NU bisa terus membangun dan mengembangkan potensi perempuan muda NU, serta memperjuangkan hak-hak perempuan, pelatihan keterampilan, kegiatan sosial, dan kegiatan pemberdayaan ekonomi,” ungkap Bupati.
Ketua Fatayat NU Kabupaten Majalengka, Upik Rofiqoh menyebutkan Fatayat NU yang lahir dari rahim pesantren, tumbuh dalam perjuangan, dan kini tegak berdiri sebagai organisasi perempuan muda NU yang mewakili suara keberanian, kesetaraan, dan keberagaman hidup.
“Perempuan tidak cukup hanya berdiri di belakang layar, tetapi harus mengambil peran aktif dalam kehidupan sosial, budaya, bahkan politik,” ungkap Upik yang pada ulang tahun kali ini mengambil tema “Organisasi Dikdaya, Perempuan Berdaya dan Berkarya.”
Disi lain Upik juga menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan yang masih menjadi momok serius. Ia menyerukan agar perempuan hadir sebagai pelindung, pendamping, dan rumah yang aman bagi sesama.
“Data Komnas Perempuan 2024 mencatat 475 kasus kekerasan di Indonesia, dan di Kabupaten Majalengka sendiri, tercatat 197 kasus kekerasan dalam rumah tangga pada tahun ini. Sebagian besar korbannya adalah perempuan muda dan ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Rangkaian acara Harlah Fatayat NU ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya latihan kader dasar, workshop penulisan, pembuatan website, festival budaya.
“Kami ingin perempuan muda Fatayat tidak hanya pandai berdakwah, tetapi juga mampu menulis, berbicara, tampil percaya diri sebagai pemimpin dan pelindung nilai-nilai bangsa,” ujar Upik.
“Semoga Fatayat NU Majalengka semakin menjadi rumah yang hangat, tempat tumbuh dan berkembangnya perempuan-perempuan tangguh yang membawa berkah bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” pungkasnya.(Tat)