CirebonRaya

Galian C Gunung Kuda Longsor, Syahroni Masih Trauma Lihat Dua Rekan Kerja Tertimbun Hidup-hidup

ESDM Provinsi: Penambangan Ini Kita Akan Cabut Izinnya

kacenews.id-CIREBON-Galian C yang ada di Blok Gunung Kuda Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon longsor pada Jumat (30/5/2025) pukul 10.00 WIB. Pada kejadian tersebut diperkirakan belasan orang meninggal dunia dan beberapa luka-luka.

Namun, Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, hingga pukul 16.30 WIB masih ada beberapa orang yang tertimbun matirial longsoran dan beberapa kendaraan baik itu mobil truk maupun kendaraan berat (beco).

Kordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Fauzan mengatakan pihaknya bersama dengan tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Cirebon, TNI dan Polri melakukan pencarian korban. Pasalnya, diduga masih ada korban yang tertimbun di material longsoran.

Fauzan mengungkapkan kemungkinan besar masih ada beberapa korban yang belum ditemukan. Pasalnya banyak warga yang kehilanggan anggota keluarganya.

“Proses pencarian masih berlanjut, ada empat beco atau alat berat yang digunakan untuk melakukan pencarian korban yang masih teerimbun material longsor,” katanya.
“Semua korban meninggal dibawa ke RSUD Arjawinangun dan yang korban luka berat dibawa ke rumah Sakit Sumber Hurip dan luka ringan di Puskesmas Dukupuntang,” imbuhnya.

Sementara Rama (30 tahun) berharap kakak iparnya Sarwo yang merupakan warga Desa Sindangjawa, menjadi korban longsor Gunung Kuda Cirebon segera ditemukan. Menurutnya saudranya itu baru bekerja di galian C Gunung Kuda selama tiga bulan.

“Semoga saudara saya cepat ditemukan. Kakak saya baru bekerja tiga bulan,” katanya.

Syahroni (45 tahun) yang merupakan pekerja di Galian C Gunung Kuda mengatakan longsor ini merupakan sisa longsoran yang pernah melanda Gunung Kuda. Menurutnya kalau longsor dari atas biasnya ada tanda-tandanya.

“Ini sisa longsoran yang dulu, kalau longsor dari atas ada tanda-tandanya sehingga para pekerja dan alat berat langsung menghindar,” katanya.

Ia pun menyebut ada beberapa rekan kerjanya yang ikut menjadi korban longoran batu di Gunung Kuda ini. Bahkan dari temannya yang tiga orang dua di antaranya meninggal dunia.
“Temen ada tiga yang menjadi korban, dua orang meninggal dunia dan satu orang patah kakinya karena terkena longsoran batu,” ujarnya.

Terkait jumlah korban, Syahroni mengaku tidak mengetahuinya pasalnya berbeda tempat meski banyak yang menduga masih ada korban yang tertimbun.

“Jumlah pastinya belum tahu, katanya ada perempuan yang biasa jualan minuman yang ikuy jadi korban longsoran,” ujarnya.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyebut pihanya sudah menemukan sembilan korban meninggal dunia yang akibat longsor di Galian C Gunung Kuda

“Data sementara baru 14 orang meninggal dunia, 12 orang luka-luka dan diduga masih ada delapan orang yang masih tertimbun,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa izin pertambangan ini akan berkahir pada bulan November 2025 ini. Dan pemilik dari Galian C Gunung Kuda ini swsang dilakukan pemeriksaan oleh jajaran Polresta Cirebon. ” pemilik tambang ini sedang kita lakukan pemeriksan,” ujarnya.

Ditempat yang sama Kadis ESDM Provinsi Jawa Barat Bambang Tirto Yuliono menyebut penambangan di Gunung Kuda ini salah kaprah. Pasalnya apa yang dilakukan pengusaha salah. Bahkan pihaknya sudah memperingati pengusaha tersebut.

“Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya.
Kami dari ESDM sudah memperingatkan berkali-kali.
Poinnya adalah memperingati berkali-kali dan bahkan diperingatkan agak keras,” katanya.

Bahkan, kata Bambang, Polresta Cirebon sudah melakukan penutupan sementara dengan membentangkan garis polisi. Namun, pengusaha tetap membandel.

“Kapolres sudah lakukan garis poliso, sebelum kejadian nongsor ini.Tetapi ya bandel. Dan sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh Pak Gubernur akan ditutup permanen,” tegasnya.
Menurut Bambang, pengusaha tambang ini memang bandel karena melakukan penambangan yang salah. Seharusnya dengan jenis batuan seperti ini, metode penambangan itu dari atas secara terasiring tidak dari bawah.

“ini sudah diperingatkan berkali-kali. Bahkan tambang ini perizinan akan dicabut,” ujar bambang.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button